Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Terjadinya perselingkuhan dalam hubungan asmara bukanlah hal yang jarang terdengar.
Sebagian besar justru hubungan pasangan kekasih menjadi retak disebabkan karena perselingkuhan.
Namun, tak jarang pula orang memaafkan pasangannya yang telah selingkuh untuk mempertahankan hubungan.
Dikutip Grid.ID melalui Intisari Online, Selasa (24/8/2021), menurut para pakar cinta di Kelas Cinta, orang yang sekali selingkuh akan selamanya tukang selingkuh.
Sebab, semua orang memiliki potensi untuk selingkuh walaupun tidak merasa demikian
Peneliti dari Princeton Neuroscience Institute, Neil Garrett, mengatakan, mungkin pada saat pertama kali Anda selingkuh, Anda merasa tidak enak dan bersalah.
Namun, di kali berikutnya, rasa bersalah berkurang dan perselingkuhan menjadi lebih besar.
Kendati demikian, hal itu bukan berarti tidak memungkinkan pasangan yang selingkuh tersebut berubah menjadi setia.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Selasa (24/8/2021), seorang psikolog klinis, Alexandra Solomon, PhD mengatakan, bahwa kita masih bisa memperbaiki hubungan menjadi lebih baik.
Misalnya, dengan memberikan beberapa pertanyaan yang memastikan dia dapat mempraktikkan kesetiaan atau membuktikan integritas dalam hubungannya di masa mendatang.
Pastikan juga untuk menjalani proses ini dengan cinta, bukan kemarahan atau ketakutan di garis depan.
"Ketakutan kita bisa dimengerti, tetapi menuduh kemungkinan besar akan membuat pasangan bersikap defensif, sehingga kita tidak bisa mendapatkan kepastian darinya," terangnya.
Saat sedang mendengarkan jawaban dari pasangan, Solomon menyarankan kita untuk mencari tanda-tanda tentang seberapa sadar diri ia mengatakannya.
"Kesadaran diri relasional didefinisikan sebagai hubungan penuh rasa ingin tahu, serta penuh kasih yang kita miliki dengan diri sendiri sehingga menciptakan fondasi untuk hubungan intim yang bahagia dan sehat," ungkapnya.
Selain itu, dia melanjutkan, orang-orang yang memiliki kesadaran diri secara relasional akan mengakui perselingkuhannya dan bertanggung jawab atas tindakan mereka, serta mau belajar dari kesalahan.
Di sisi lain, orang yang kurang kesadaran diri relasional mungkin gagal menyebutkan perselingkuhannya sampai terungkap dengan cara lain dan menyalahkan keadaan.
Oleh sebab itu, apabila pasangan kita tampaknya kurang memiliki kesadaran diri relasional atau terlihat meremehkan, maka kita perlu berhati-hati.
"Ada kemungkinan yang lebih besar orang-orang tidak akan berselingkuh lagi jika mereka melakukan mau mengevaluasi diri," kata psikolog klinis, Karla Ivankovich, PhD.
"Jika orang tersebut masih menyalahkan mantan atau gagal mengevaluasi alasan mereka berselingkuh, ada kemungkinan kuat mereka akan selingkuh lagi," sambung dia.
Solomon menambahkan, agar kita dapat berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan apabila ada perilaku yang memengaruhi perasaan kita.
"Bekerja samalah dengan pasangan untuk menciptakan visi tentang bagaimana kalian mempraktikkan batasan yang sehat," jelasnya.
Apabila semuanya berjalan dengan baik dan Anda berdua sangat berkomitmen untuk kesejahteraan satu sama lain, perselingkuhan di masa lalu tidak akan langsung mengakhiri hubungan.
Karena "pernah berselingkuh akan selalu berselingkuh" hanyalah sebuah ungkapan. Jika kita dan pasangan sama-sama berdedikasi untuk memelihara hubungan yang sehat, maka perselingkuhan dapat dihindari.
(*)