Jika setelah kepala anak terbentur lantai ternyata ia hanya menangis sebentar, masih mau makan, dan kemudian ceria lagi, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Kalau anak tertidur, ada kemungkinan ia hanya merasa lelah.
Luka pada kepala juga tidak selalu menandakan masalah yang serius.
Baca Juga: Kumpulan Arti Nama Bayi untuk Semua Gender, Dijamin Unik dan Nggak Pasaran!
Menurut Avinash Mohan, MD, kepala bedah sarap anak di Maria Fareri Children's Hospital di Westchester Medical Center, Valhalla, New York, ada banyak pembuluh darah di wajah dan kulit kepala, sehingga luka di kepala sering mengeluarkan banyak darah.
Meskipun peristiwa jatuhnya anak merupakan hal yang biasa, begitu kepala anak terbentur lantai, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai sampai beberapa minggu kemudian:
- Bicara meracau
- Lesu, lemas
- Pusing
- Pandangan kabur
- Sulit membaui atau merasa
- Kehilangan keseimbangan atau sulit berjalan
- Mual dan muntah
- Pupil mata membesar, atau ukurannya tidak sama antara kanan dan kiri
- Hilang kesadaran
Umumnya ketika kepala anak terbentur lantai, ia akan menangis keras karena terkejut dan kesakitan.
Maka orang tua perlu waspada jika ia tidak menangis tapi kemudian terlihat lemas dan tidak banyak bicara.
Tanyalah apakah ia merasa mual, sulit membaui atau merasa, atau telinganya berdenging.
Pada bayi yang belum bisa berbicara dan berjalan, tanda bahaya jika kepala anak terbentur lantai antara lain:
- Ada benjolan pada ubun-ubun (bagian lunak pada tengkorak kepalanya)
- Muntah
- Lemas
- Tidak mau makan
- Menangis dengan suara melengking