Ia melakukan banyak ujicoba dengan menggunakan kombinasi berbagai bahan, salah satunya mengombinasikan tanaman coca dengan biji kola.
Pemberton kemudian mengemas sirup hasil ujicobanya itu dan kemudian menawarkannya ke sejumlah toko obat sebagai sampel.
Orang-orang setuju, bahwa bahan campuran itu memang sangat menarik.
Tak puas dengan hasil kombinasi itu, Pemberton lantas menambahkan campuran dengan air berkarbonasi.
Dalam hal ini, ia bekerjasama dengan Willis E. Venable, seorang pemilik toko obat.
Sirup yang sebenarnya diperkenalkan sebagai obat yang disebut "tonik otak" itu justru menjadi minuman soda yang dijual lima sen per gelas.
Seiring dengan perkembangannya, seorang pemasar iklan bernama Frank Mason Robinson muncul menawarkan pemasaran produk yang lebih massif.
Dari situlah muncul perusahaan bernama Coca-Cola, yang merupakan gabungan nama dua bahan dasarnya.
Coca-Cola kemudian dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat merek ini mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20.
Candler mengambil alih salah satu teknik pemasaran paling inovatif yang pernah dilakukan.