Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tak sedikit orang mengklaim bahwa minum air dingin buruk untuk pencernaan dan dapat menyebabkan penumpukan lendir.
Sementara yang lainnya menilai kalau air dingin bisa membuat tubuh membakar lebih banyak kalori dan membantu kinerja olahraga.
Manakah yang benar?
Tidak ada cukup bukti ilmiah untuk membuat klaim bahwa air dingin itu buruk.
Akan tetapi, satu efek utama dari minum air dingin adalah hidrasi tubuh.
Grid.ID telah melansirnya dari Eatthis.com, berikut ulasan mengenai manfaat minum air dingin yang jarang orang tahu.
Pertama, penting untuk dicatat bahwa minum air pada suhu berapa pun akan membantu tubuh tetap terhidrasi.
Menurut Harvard Health, tetap terhidrasi penting untuk mengatur suhu tubuh, menjaga organ berfungsi dengan baik, memberikan nutrisi ke sel-sel tubuh, bahkan membantu mencegah infeksi.
Namun, meskipun mengonsumsi air pada suhu berapa pun dapat membantu hidrasi tubuh, minum air dingin telah terbukti secara khusus membantu rehidrasi lebih dari suhu lainnya.
Satu studi dari International Journal of Clinical and Experimental Medicine yang meninjau enam atlet pria yang mengonsumsi air pada suhu berbeda, menemukan bahwa minum air pada suhu 16 derajat Celcius dengan asupan air yang lebih tinggi menghasilkan lebih sedikit keringat dibandingkan dengan yang lain.
Studi menyimpulkan bahwa air dingin dapat menjadi suhu tertinggi untuk tujuan rehidrasi, terutama bagi para atlet saat berolahraga di cuaca panas.
Selain meminumnya, air dingin juga terbukti membantu atlet dalam pemulihan latihan.
Satu studi dari Human Kinetics Journal menemukan bahwa mandi air dingin 10 menit 20 menit setelah sesi olahraga dapat membantu status hidrasi.
Bonusnya, mandi air dingin 10 menit (juga dikenal sebagai "terapi air dingin") telah terbukti membantu pemulihan otot bagi para atlet, ini menurut European Journal of Applied Physiology.
Baca Juga: Catat! Inilah 8 Manfaat Mandi Es yang Mungkin Belum Banyak Diketahui
Adapun mengenai kesalahpahaman tentang minum air es dapat menyebabkan penumpukan lendir berasal dari penelitian lama.
Ini berasal dari studi 1978 dari CHEST Journal yang mengukur kecepatan lendir hidung dan hambatan aliran udara hidung.
Kemudian, menemukan bahwa cairan panas lebih unggul daripada dingin dalam mengelola cairan tubuh hidung.
Namun, penting untuk dicatat bahwa bahwa penelitian khusus ini diarsipkan di Perpustakaan Kedokteran Nasional, penelitian tidak lagi tersedia untuk ditinjau melalui CHEST Journal online.
Meskipun ada banyak perdebatan tentang minum air dingin versus minum air suhu kamar, para ahli medis tetap menyepakati satu hal, yaitu minum air untuk terhidrasi.
Selera kita dalam suhu air tidak akan menjadi masalah ketika sama-sama memiliki tujuan untuk tetap terhidrasi dan menjaga kesehatan serta kebahagiaan.
(*)