Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur Aziza
Grid.ID - Setiap kehamilan pasti memiliki risiko trsendiri.
Berapa pun usianya, saat seorang wanita hamil, ada beberapa riziko yang harus dihadapi.
Namun, melansir GridHealth.ID, rentang usia yang paling aman bagi seorang perempuan untuk hamil ialah di atas usia 24 tahun dan di bawah 35 tahun.
Menurut Mayo Clinic perempuan yang hamil di atas usia 30 tahun kemungkinan juga berisiko melahirkan bayi prematur atau bayi dengan berat badan rendah.
Tak hanya itu ada peningkatan risiko lain, seperti plasenta previa, preeklamsia, dan pecah ketuban.
Lantas, bagaimana jika hamil di atas 35 tahun?
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Bunda Jakarta, dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, MSc, beberapa pasangan yang mencoba melakukan program hamil pada saat usianya sudah mencapai 35 tahun atau lebih tentu sangat berbahaya.
"Melakukan program hamil di atas 35 tahun yang jelas lebih berisiko," ucap dr. Ivander dalam liputan khusus bersama Nakita.id, Jumat (13/8/2021).
Bahkan nih, kehamilan di usia sudah di atas 35 tahun mungkin sangat sulit untuk tercapai.
Perempuan hamil di atas usia 35 tahun sangatlah rentan terkena berbagai macam penyakit yang juga membahayakan kondisi sang janin.
Tak hanya itu, risiko kegagalan juga bisa saja terjadi jika mencoba program hamil di atas usia 35 tahun.
"Hamilnya aja berisiko, apalagi programnya, peluang kegagalannya tentunya lebih besar bahwa keberhasilannya juga menurun," sambungnya.
Waktu yang tepat untuk mencoba program kehamilan lebih baik dilakukan pada saat usia produktif.
Usia tersebut merupakan waktu yang tepat untuk menjalani program kehamilan.
Pasalnya, tingkat kesuburan yang masih sangat tinggi dan sel telur yang diproduksi masih melimpah.
"Kualitas sel telurnya sudah menurun juga, karena sel telur yang telah bagus-bagus saat umurnya masih di bawah tiga puluh lima tahun, kemudian kualitas spermanya akan lebih jelek," ujar dr. Ivander.
Tak hanya berbahaya pada ibu dan juga ayah, program hamil di atas 35 tahun juga berdampak pada kondisi janin di dalam rahim.
"Kelainan kognitif pada bayi contohnya, seperti hiperaktif itu akan sangat meningkat pada usia paternal atau usia laki-laki di atas empat puluh tahun," sambungnya.
Maka dari itu tak ada salahnya jika melakukan program hamil di saat usia masih sangat produktif.
Beberapa risiko berbahaya lainnya bisa lebih rendah jika perempuan hamil di umur 20-an.
Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Para Pria Ini Mengalami Kehamilan!
"Untuk program hamil, makin muda maka peluangnya semakin bagus, makin tua peluangnya semakin menurun," pungkas dr. Ivander.
Wah, bagaimana menurutmu?
Baca Juga: Bakal Punya Anak Perempuan, Aurel Hermansyah Peringatkan Atta Halilintar Akan Hal Ini
(*)