Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Pelaku dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, belum juga terungkap. Kini polisi terus menambah keterangan dari berbagai saksi, termasuk caddy golf yang sempat berbalas pesan dengan Yosef di pagi hari saat Tuti (55) dan Amalia (23) ditemukan tak bernyawa.
Tim dari Polres Subang mengerahkan anjing pelacak di rumah yang menjadi saksi perampasan nyawa Tuti dan Amalia.
Yosef dan istri mudanya berinisial M juga turut hadir dalam penyelidikan tersebut.
Di sisi lain, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat serta kuasa hukum M, Robert Marpaung dan Kapolres Subang AKBP Sumarni juga turut hadir di lokasi.
Melansir dari TribunJabar.id, Selasa (31/8/2021), anjing pelacak tersebut tampak menelusuri kebun-kebun yang berada di sekitar TKP.
Yosef terlihat mengenakan jaket olahraga dan topi berwarna merah, lalu lintas di sekitar lokasi juga tampak padat karena ada banyak warga yang ikut penasaran.
Kasus ini menjadi kasus pembunuhan yang masih menjadi tanda tanya besar, pasalnya sudah lebih dari sepekan tak kunjung terpecahkan.
Sanak keluarga pun hanya bisa ikhlas sembari menunggu hasil yang dirilis oleh kepolisian.
Robert Marpaung melihat jika kondisi kliennya sangat amat tertekan pasca banyak warganet yang menuding hal-hal aneh kepadanya.
M bahkan jarang keluar rumah karena takut dan tak tenang atas tudingan yang mengarah kepadanya.
Ia pun hanya bisa meminta M untuk tetap tenang sambil menunggu hasil resmi dari kepolisian.
"Kondisi ibu M saat ini tertekan karena banyak tudingan-tudingan mengarah pada beliau. Tapi saya katakan, selama belum ada pernyataan resmi dari polisi, saya minta ibu M untuk tenang."
"Media sosial menuduh M sebagai pelaku, jelas membuat ibu M tertekan. Padahal polisi belum mengumumkan hasil penyelidikannya. Dampak tuduhan itu membuat ibu M jadi jarang keluar rumah," kata Robert Marpaung.
Di sisi lain, Yosef juga kembali diperiksa oleh polisi sebagai saksi.
Rohman mengatakan bahwa Yosef juga merasa terpojok akan tuduhan miring netizen kepadanya.
"Mungkin sore ini 4 kali (pemeriksaan)."
"Merasa terpojok itu oleh pemberitaan pemberitaan terutama di medsos-medsos Subang, seolah-olah Pak Yosef adalah pelaku ini," kata Rohman, dikutip dari Kompas.com.
(*)