"Kita journey-nya mulai dari Googling dulu di Januari 2019 lalu, 2 setengah tahun lalu, basically kita research ada apa sih bahan yang sustainable untuk buat active wear, ada inovasi apa aja, ada factory di mana aja yang perduli lingkungan."
"Setelah research coba pergi textil exhibition, 3 di New York, 1 di Indonesia, tujuannya supaya kita bisa ketemu langsung sama representatif dari masing-masing factory, dan belajar banyak dari factory-factory tersebut," ungkap Founder Kin And Ally, Natasha Elaine.
Kemudian, Natasha mencari pabrik yang sesuai dengan visi dan misi bisnis mereka.
"Dari ngobrol-ngobrol, sama kita bisa pilih Factory mana yang hold the same values as us. dan kita juga bisa lihat factory mana yang inovatif, dan dari ratusan yang kita visit itu kita near down ke 325 fabric samples, sampai akhirnya kita seleksi ulang ke 1 bahan yang paling kita srek untuk dijadikan active wear kita," ungkap Natasha Elaine.
Di samping itu, Natasha juga memastikan betul bahwa pabrik tempat dirinya mengambil kain benar-benar terjamin keamanan dan kualitasnya.
"Kita juga visit factory, karena kita mau memastikan factory kita bener what they say they are, jadi nggak cuma ngomong aja kita certified, tapi kita datang langsung, make sure mereka bener-bener certified hanging on their walls."
"Kita bener-bener mau liat certified mereka apa aja, kita mau make sure dari step awal sampe akhir everything save for our environment an bodies, kita nggak mau miss a single step, kita sampling sampai 38 arounds, hanya untuk 1 produk, karena ini produk pertama kita kita mau perfect," tutup Natasha Elaine.