Punya segudang nutrisi, bayam akan banyak memberikan perubahan besar dalam tumbuh kembang bayi, misalnya menjaganya tetap terhidrasi.
Hal ini karena bayam memiliki jumlah air yang tinggi sehingga membuat bayi terhidrasi.
Bukan hanya itu, bayam pun bisa melindungi organ hati, mengatasi cacing dalam tubuh, mengatasi masalah lambung, menyehatkan tulang, menyehatkan otot, menjaga imunitas, sampai jadi obat pencahar alami.
Dengan begitu banyaknya nutrisi dan manfaat bayam, tentu orangtua tidak akan ragu untuk menyajikannya kepada si kecil, kan?
Tapi tunggu dulu, memilih bayam untuk bayi tidak boleh asal-asalan, loh.
Satu-satunya kelemahan sayuran ini adalah pestisida.
Iya, sebagian besar bayam yang dibeli di pasar terinfeksi bahan kimia, seperti pestisida.
Kondisi ini cukup mengecewakan, terutama ketika hendak menyajikannya kepada bayi.
Untuk meminimalisir kandungan bahan kimia tersebut, berikut beberapa tips membeli dan menyimpan bayam:
- Pastikan membeli bayam yang memiliki daun empuk dan renyah. Ini adalah tanda daun masih segar.
- Selalu periksa batangnya saat membeli bayam. Ketika batangnya tipis dan lentur, itu tandanya masih segar juga.
- Saat memetik bayam, usahakan untuk menghindari daun yang berwarna kuning dan coklat.
- Saat menyimpan bayam, usahakan untuk menyimpannya pada rak sayuran di lemari es.
- Usahakan tidak membekukan bayam saat menyimpannya, tetapi pastikan bayam disimpan di lemari es.
- Pastikan tidak ada ruang untuk air meresap ke dalam bayam yang disimpan.
- Jangan mencuci bayam sebelum menyimpannya atau mendinginkannya. Sebaiknya cuci saat sebelum dimasak.
- Menyimpan bayam dalam ziplock atau penutup plastik adalah yang paling aman.
- Usahakan, beli bayam organik atau bayam yang ditanam secara lokal. Ini jadi pilihan yang paling aman.
Dengan aturan-aturan di atas, maka kualitas dan nutrisi bayam bisa maksimal diserap tubuh bayi.
(*)