Penderita juga dikabarkan mengkonsumsi pecahan beling selama 3 tahun belakangan, namun tidak mengatakannya pada orang lain.
Pasien dilaporkan kekurangan zat besi, serum ferritin, dan zinc.
Dugaan gangguan pica muncul dari diagnosa yang dilakukan dokter.
Sebelumnya pasien tersebut dirujuk karena sensasi tidak nyaman di perut.
Makan Tanah Sementara untuk kasus pica pada anak ditemukan Inggris oleh peneliti Donald Howarth dari University of Notre Dame, Western Australia.
Penderitanya adalah anak berusia 3 yang gemar mengkonsumsi tanah.
Penderita dilarikan ke rumah sakit setelah 4 hari kehilangan nafsu makan dan hari ke dua mengalami pingsan.
Anak tersebut terlihat pucat dan kesulitan buang air besar.
(*)