Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Seorang remaja 15 tahun asal India membuat heboh karena keinginannya menjadi seperti karakter fiksi pahlawan 'Mercury' yang berasal dari komik Marvel.
Namun apa daya, keinginannya itu malah berakhir dengan mendapat sebuah luka yang justru susah disembuhkan.
Melansir dari Dailystar.co.uk, dikabarkan saking inginnya menjadi karakter fiksi itu, remaja tersebut sampai menyuntikkan zat berbahaya merkuri ke dalam tubuhnya.
Kasus tersebut pun juga ditulis dalam sebuah laporan oleh National Center for Biotechnology Information.
Remaja tersebut diketahui kini mengunjungi pusat trauma di India dengan 'beberapa luka yang tidak sembuh-sembuh di lengan kiri'.
Petugas medis menduga bahwa penyalahgunaan zat mungkin menjadi faktor dari luka tersebut.
Alhasil akhirnya dilakukan evaluasi psikiatri terhadap remaja berusia 15 tahun tersebut.
Remaja 15 tahun ini mengungkapkan bahwa dia memang sengaja menyuntik dirinya sendiri dengan merkuri.
Remaja 15 tahun tersebut rupanya mendapatkan merkuri dari sebuah termometer.
Dalam laporan yang ditulis National Center for Biotechnology Information juga disebutkan bahwa sang bocah 'terinspirasi' oleh karakter 'Mercury' dari franchise X-Men yang telah muncul di sejumlah komik.
Bukan cuma menyuntikkan merkuri, remaja itu ternyata juga pernah membiarkan dirinya digigit laba-laba untuk menjadi seperti Spiderman.
"Menariknya, dia memiliki sejarah masa lalu dari beberapa gigitan laba-laba untuk mensimulasikan Spider-Man. Anehnya, dia tidak memiliki masalah kejiwaan lain dan memiliki IQ normal," tulis laporan tersebut.
Dokter toksikologi juga turut melakukan pemeriksaan untuk mengecek kadar merkuri dalam darah remaja tersebut.
Hasionya, sang remaja ternyata kehilangan semua pembuluh darah utama saat menyuntikkan merkuri
Sehingga luka yang diderita sang remaja harus dipotong dan kemudian menjalani cangkok kulit.
Meski begitu, untungnya sang remaja diperkirakan akan pulih sepenuhnya.
Dalam laporan tersebut kemudian disimpulkan jika sang remaja 15 tahun tidak menunjukkan adanya tanda-tanda keracunan kronis.
"Pasien tidak mengembangkan tanda-tanda klinis keracunan kronis, membuktikan bahwa injeksi merkuri subkutan memiliki risiko toksisitas sistemik yang rendah, dan histopatologi memainkan peran penting dalam diagnosis," pungkas laporan itu.
(*)