“Membuat itu viral sehingga mereka bisa mendapatkan uang darinya, saya kagum bagaimana beberapa orang menghasilkan uang dari kesedihan hidup orang lain. Tolong pikirkan perasaan orang lain sebelum Anda melakukannya,” sambungnya.
Pasalnya, dengan dibuatnya serial film Sianida membuat keluarga kembali mengorek luka lama atas kematian Mirna Salihin.
“Juga koreksi itu seri yang aneh? Berapa episode yang akan kamu buat? Kami menutup luka lama, namun orang-orang ini membukanya lagi untuk keluarga kami,” tambah Sandy.
Sandy juga mengatakan, meski mengaku film tersebut bukan terinspirasi dari kasus Kopi Sianida Mirna Salihin, ia bersikukuh serial itu tentang keluarganya.
“Mau terinspirasi kek mau bilang fiksi semua Indonesia juga tahu ini fim tentang keluarga siapa. Dan ya saya hanya ingin mengatakannya dengan lantang, mohon memiliki kesopanan dan rasa hormat untuk keluarga kami,” pungkasnya.
Sebagaimana dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, Presiden Direktur MVP Entertainment, Raam Punjabi mengatakan serial filmnya tidak terinspirasi dari kasus yang viral di Indonesia 5 tahun lalu.
"Kasus-kasus sianida itu sangat banyak di negeri kita, bahkan di seluruh dunia. Namun karena kasus yang terjadi di saat itu merupakan kasus yang high profile, jadi ini film kita juga diasosiasikan ke sana sebelum menonton kontennya," kata Raam Punjabi dalam konferensi pers belum lama ini.
Ia menegaskan, serial film Sianida hanyalah cerita fiktif atas banyak kasus tentang racun mematikan itu.
"Saya tegaskan semua ini adalah cerita fiktif, banyak kasus-kasus sianida terjadi seperti saya katakan, ini di-relate ke kejadian yang menjadi high profile tapi karakter, kejadian, dan lain-lain itu fiktif semua dan ciptaan dari penulis," pungkasnya.
(*)