Sang guru bahkan sempat mendatangi rumah siswa tersebut, dan membunyikan bel, tapi tak juga ada tanggapan.
Pencarian sang guru saat itu berhenti karena tak lama ibu dari bocah laki-laki tersebut menelepon ke sekolah.
Sang ibu memberitahukan bahwa dia telah memutuskan untuk membiarkan anaknya belajar sendiri di rumah.
Pihak sekolah mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan informasi tersebut ke pusat kendali masyarakat setempat untuk memastikan apakah benar anak tersebut ada di rumah.
Sayangnya lagi-lagi tidak ada balasan apa pun.
Sebenarnya peraturan negara tersebut mengharuskan semua sekolah dasar, menengah, dan atas untuk memberitahukan orang tua jika siswa tidak masuk setidaknya 7 hari.
Sayangnya, penegakan aturan terlalu longgar, bahkan sering terjadi putus sekolah, sehingga pihak sekolah tidak memperhatikan lagi kasus ini.