Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Apa jadinya jika kamu diminta ganti rugi karena tak hadir ke suatu pernikahan tanpa kabar?
Ya, kejadian tersebut benar-benar dilakukan oleh pengantin baru asal Chicago.
Mengutip dari World of Buzz, pasangan baru bernama Dedra dan Doug Simmons itu nekat menagih ganti rugi kepada tamu undangan pernikahannya yang tidak hadir.
Pasalnya, Dedra dan Doug Simmons sudah menyediakan layanan RSVP agar para tamu dapat mengonfirmasi kehadirannya.
Apabila tamu undangan mengonfirmasi kehadirannya lewat RSVP, maka pengantin baru itu dapat menyiapkan kursi serta porsi makanan dalam jumlah yang cukup.
Sayangnya, dari 109 orang yang mengonfirmasi hadir, hanya 101 orang yang datang.
Sementara 8 orang yang tidak hadir, Dedra dan Doug Simmons akhirnya nekat menagih ganti rugi kepada pihak yang absen tanpa kabar tersebut.
Dedra dan Doug Simmons merasa kesal karena 8 orang itu tidak memberi tahunya jika batal hadir.
"Jika 8 orang itu berkata 'Doug, Dedra, kita tidak bisa', kita akan benar-benar memahaminya, tidak akan ada masalah," tutur Doug Simmons.
Alhasil, pasangan baru itu membuat tagihan dengan nominal yang cukup besar untuk setiap orang yang tidak hadir.
Dalam tagihan yang dikirim kepada 8 orang tersebut, Dedra dan Doug menyertakan penjelasan yang menohok.
"Karena Anda tidak menelepon atau memberi kami pemberitahuan yang tepat bahwa Anda tidak akan hadir, jumlah ini adalah utang Anda kepada kami untuk membayar biaya kursi anda," begitulah pesan Dedra dan Doug untuk 8 orang terkait.
Lantas, berapa nominal ganti rugi yang harus dibayar 8 orang itu kepada Dedra dan Doug?
Dikarenakan Dedra dan Doug menggelar acara di sebuah resort, setiap kursi yang tidak dipakai harus diganti sebesar 120 dollar US atau setara dengan Rp 1,7 juta.
Tagihan yang mencengangkan tersebut ternyata mendapat reaksi bermacam-macam dari netizen.
Namun, banyak yang menganggap bahwa sikap Dedra dan Doug terlalu berlebihan dan kurang baik.
Kendati begitu, Dedra dan Doug tetap kekeh dan berharap 8 orang yang tidak hadir agar membayar tagihannya.
Dedra dan Doug juga ingin 8 orang tersebut menginformasikan padanya terkait metode pembayaran yang akan digunakan.
"Saya ingin ini menjadi momen pembelajaran buat semuanya," tukas Doug.
(*)