Find Us On Social Media :

Seorang Gadis Cantik Dikerangkeng Usai Alami Kecelakaan, Bocah Ini Justru Dikurung Gegara Sering Makan Pakan Sapi hingga Kabur Ke Hutan

By Rissa Indrasty, Jumat, 3 September 2021 | 12:20 WIB

ilustrasi penjara

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Banyak latar belakang yang membuat pihak keluarga memutuskan untuk anggota keluarganya sendiri untuk dikerangkeng.

Rata-rata alasan seseorang dikerangkeng karena memiliki gangguan jiwa yang ekstrim.

Hal tersebut dikhawatirkan akan membahayakan orang tersebut, bahkan membahayakan nyawa orang lain.

Seorang wanita paruh baya bernama Peng, Xixia, Sinchuan, China, harus dikerangkeng keluarganya sendiri karena mengalami gangguan jiwa.

Dikutip Grid.ID melalui GridHot, Jumat (3/9/2021), Peng dikurung oleh keluarganya di ruang bawah tanah yang gelap.

Awalnya Peng adalah gadis cantik seperti pada umumnya.

Namun semua berubah ketika pada tahun 2012 ia mengalami kecelakaan mobil.

Nyawanya selamat, namun kesehatan mentalnya memburuk.

Baca Juga: Bocah 12 Tahun Mendadak Jadi Miliarder, Gegara Emoji Ikan Paus Buatannya Laku Terjual Sampai Rp5 Miliar!

Dokter menyatakan Peng mengalami gangguan jiwa usai kecelakaan.

Sempat dirawat di panti rehabilitasi dan dikembalikan ke keluarganya, Peng malah membobol rumah tetangganya sendiri karena kondisi kejiwaannya

Fenomena kerangkeng juga dialami bocah Indonesia asal Jawa Timur bernama Efendi.

Bekas kandang ayam berukuran 1x0,5 meter sudah berubah fungsi menjadi tempat mengurung Moh. Efendi (12).

Efendi dikurung lantaran memiliki kelainan sifat dibandingkan dengan bocah seusianya.

Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Jumat (3/9/2021), ketika lepas dari pengawasan orang tuanya, banyak makanan yang tidak layak dimakan.

"Efendi pernah makan olahan dedak untuk pakan sapi. Bahkan kulit buah siwalan, bunga, dedaunan juga dimakan. Makanya kami coba untuk dikurung," tambah ibu Efendi, yaitu Latifah.

Yang membulatkan tekad kedua orang tua Efendi untuk dikurung sampai sekarang, karena Efendi pernah hilang dari rumahnya saat kedua orang tuanya pergi bekerja di sawahnya sampai sore.

Efendi dicari sampai malam tiba. Bocah berkulit kuning langsat ini, ditemukan di pinggir sungai. Beruntung di sungai itu tidak sedang banjir.

Baca Juga: Gede Banget! Diduga Peninggalan Zaman Belanda, Rantai Raksasa Ditemukan di Kawasan Bantul, Beratnya Bikin Melongo!

Disamping itu, Efendi juga pernah kabur dan kelayapan ke hutan.

"Pernah juga kejadian, Efendi ditemukan di pinggir hutan di timur rumah," kata Ayah Efendi, Hamzah.

Baik Hamzah ataupun Latifah, awalnya mengaku tidak tega mengurung anaknya.

Namun, mereka berpikir, dengan cara mengurung, lebih banyak dampak positifnya dibanding mudaratnya.

Hamzah dan Latifah mengaku bisa tenang mencari nafkah untuk membiayai hidup ketiga anaknya yang lain.

"Kalau bicara perasaan, perasaan kami iba dan kasihan. Tapi bagaimana lagi, ini sudah nasib keluarga kami. Kami harus hidup, harus bekerja. Kalau tidak bekerja, keluarga kami mau dapat dari mana biayanya," ungkap Hamzah.

Baca Juga: Komnas HAM RI Bakal Kawal Kasus Dugaan Perundungan dan Pelecehan di Kantor KPI Pusat dengan Jamin 3 Hal Ini untuk Korban MSA

(*)