Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Belakangan, warganet digegerkan dengan beredarnya data pribadi Presiden Joko Widodo di sosial media.
Data pribadi yang bocor itu adalah adalah NIK atau Nomor Induk Kependudukan yang lengkap terdiri dari 16 digit.
Melansir Tribun-Timur.com, awal mula NIK Jokowi bocor berasal dari laman resmi KPU pada bagian form calon presiden RI untuk Pemilu 2019.
Selain NIK, terlihat pula informasi pribadi Jokowi seperti riwayat pendidikan, pekerjaan, organisasi, penghargaan, dan publikasi yang pernah dilakukan.
NIK Jokowi yang bocor ke publik kemudian digunakan warganet untuk memeriksa sertifikat vaksin Covid-19 di aplikasi PeduliLindungi.
Tentunya hal ini sangat berbahaya karena kebocoran informasi pribadi seperti NIK dapat disalahgunakan untuk berbagai kepentingan.
Untuk itu, simak 4 tips melindungi NIK dari kebocoran data yang dikutip dari Kompas.com berikut ini.
Baca Juga: Kepepet Butuh Pinjaman Online? Simak Dulu Tips Memilih Platform Pinjol yang Aman yuk
Jangan sembarangan memberikan NIK
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menyarankan agar masyarakat lebih selektif dalam memberikan data pribadi
"Jadi jaga NIK itu pasti, jangan terlalu mudah memberikan data NIK dengan kita tahu betul apa tujuannya," ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati dalam meminjamkan KTP, apalagi untuk difotokopi.
Pastikan memberikan data pada pihak yang tepat
Pengguna aplikasi online seperti fintech, e-commerce dan sosial media harus memastikan apakah data pribadi yang dicantumkan akan membahayakan atau tidak.
Oleh karena itu, pengguna harus cermat sebelum memberikan data pribadinya pada beberapa pihak.
Hati-hati saat install aplikasi
Beberapa aplikasi bisa ada yang meminta data pribadi seperti NIK pada KTP saat menginstal aplikasi.
Sebelum memberikan data pribadi seperti ini, pastikan aplikasi tersebut adalah aplikasi yang terpercaya.
Hal ini mengingat maraknya pinjaman online ilegal yang mencuri data pribadi dengan menanamkan fitur seperti spyware.
Hindari mengunggah foto dokumen atau identitas pribadi
Terakhir adalah hindari mengunggah foto dokumen seperti KTP karena sangat berpotensi untuk disalahgunakan.
Apabila sebuah aplikasi meminta kamu mengunggah foto KTP, pastikan bahwa aplikasi tersebut dapat dipercaya. (*)