Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Rasa trauma tak bisa terobati bagi keluarga korban pembunuhan dan pemerkosaan gadis asal Inggris yang dilakukan oleh Colin Pitchfork.
Apalagi, Colin Pitchfork telah dibebaskan, tentunya hal tersebut menjadi kabar buruk bagi keluarga korban.
Tentunya kabar tersebut menimbulkan kekhawatiran dan keresahan luar biasa bagi keluarga korban.
Dikutip Grid.ID melalui The Mirror, Senin (6/9/2021), Colin Pitchfork memperkosa dan membunuh saudara perempuan Lynda Mann yang terbunuh pada tahun 1983 lalu.
Mengetahui hal tersebut, sang adik, Rebecca Eastwood mengatakan bahwa dia yakin Colin Pitchfork akan membunuh lagi.
"Dia akan menyerang lagi," kata adik Lynda.
Diketahui, Pitchfork mencekik Lynda Mann, 15, sementara bayi laki-lakinya tidur di mobilnya, sebelum melakukan hal yang sama kepada siswi bernama Dawn Ashworth tiga tahun kemudian.
Meskipun tidak pernah menunjukkan penyesalan, pria berusia 61 tahun itu pekan lalu dibebaskan dari hukuman seumur hidup oleh kepala pembebasan bersyarat.
Dia sekarang tinggal di sebuah asrama percobaan di sebuah situs yang dirahasiakan.
Berbicara untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima tahun, Rebecca Eastwood, 40, mengatakan: "Tidak ada yang benar-benar aman."
"Dia bisa tinggal di jalan Anda atau di dekat sekolah Anda. Saya yakin dia akan membunuh lagi.”
Rebecca berharap kepala pembebasan bersyarat tidak melakukan kesalahan dalam membebaskannya.
"Anda dapat menampar semua batasan yang Anda suka padanya - tapi dia pria yang pintar. Jika dia bebas, selalu ada risiko. Ada kesalahan di masa lalu. Dia adalah monster yang tidak akan pernah mengubah caranya,” ujarnya lagi.
Pitchfork membunuh Lynda setelah melihatnya di jalan setapak dekat rumahnya di Narborough, Leics, pada November 1983.
Tiga tahun kemudian, dia membunuh Dawn, 15, di lokasi lain.
Pitchfork adalah orang pertama yang dijerat dengan bukti DNA dan mendapat hukuman 28 tahun penjara setelah banding..
Rebecca, yang tinggal di Liverpool, Inggris, mengatakan bahwa pembebasan itu membuatnya "mati rasa".
Sekarang Rebecca ingin melihat sistem pembebasan bersyarat dirombak.
“Keluarga korban harus menjadi yang terdepan dan pusat dari setiap sidang pembebasan bersyarat. Satu-satunya keadilan yang saya harapkan adalah Pitchfork akan mengambil napas terakhirnya di balik jeruji besi! Saya tidak merasa sistem peradilan telah melindungi kami," katanya lagi.
Menanggapi hal itu, Kementerian Kehakiman Inggris angkat bicara.
“Simpati tulus kami tetap bersama keluarga Lynda Mann dan Dawn Ashworth menyusul keputusan Dewan Pembebasan Bersyarat independen untuk membebaskan Colin Pitchfork."
“Keselamatan publik adalah prioritas utama kami, itulah sebabnya dia tunduk pada beberapa persyaratan lisensi paling ketat yang pernah ditetapkan dan akan tetap di bawah pengawasan selama sisa hidupnya."
"Jika dia melanggar persyaratan ini, dia akan segera kembali ke penjara," tutup juru bicara.
(*)