"Kami ini di sini bukannya menghalangi yang namanya Bapak Saipul Jamil itu mencari nafkah, monggo, semua orang butuh hidup. Tapi jangan di televisi atau di medsos yang bisa ditonton oleh ratusan juta orang Indonesia," sambungnya.
"Saya nggak ngerti ya, apakah masih ada nurani televisi-televisi ini?" lanjut Roostien Ilyas.
(*)