Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Mengatur anggaran harus menjadi salah satu keterampilan banyak orang.
Mengatur keuangan ini sangat penting dilakukan, apalagi di tengah pandemi sekarang.
Saat membuat anggaran, ingatlah bahwa itu tidak dimaksudkan untuk membatasi kenikmatan hidup, tapi membantu memprioritaskan di mana kita membelanjakan dengan bijaksana.
Apakah tujuan keuangan itu adalah keluar dari hutang, menabung untuk masa pensiun, atau mengekang pengeluaran, inti dari anggaran adalah membantu tetap pada jalurnya.
Ada banyak jenis anggaran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, salah satu yang kita kenal adalah sistem 50-30-20.
Dilansir Grid.ID dari Real Simple, anggaran 50-30-20 adalah salah satu opsi pengelolaan uang yang paling sederhana dan mudah.
Ini ideal bagi mereka yang ingin membuat anggaran tetapi tidak memiliki waktu untuk melacak pengeluaran dalam kategori terperinci.
Baca Juga: Makin Jago Soal Anggaran, Ini 6 Keterampilan Mengatur Uang yang Wajib Dimiliki Wanita
"Intinya adalah Anda menghabiskan 50 persen dari pembayaran setelah pajak Anda untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau pembayaran utang," kata Colleen McCreary, chief people officer dan advokat keuangan untuk CreditKarma.
Manfaat anggaran 50-30-20 baik untuk pemula, terutama bagi mereka yang ingin menghemat waktu atau tidak yakin harus mulai dari mana.
Memiliki hanya tiga kategori untuk dilacak juga dapat membantu fokus pada penyesuaian keuangan daripada terjebak dalam proses mengkategorikan setiap pengeluaran.
"Dengan membagi pengeluaran Anda menjadi tiga kategori, 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau utang, Anda mengurangi jumlah waktu yang Anda habiskan untuk merinci keuangan Anda, memungkinkan Anda untuk lebih fokus pada gambaran besarnya,” lanjut McCreary.
Sebagai bonus tambahan, penganggaran 50-30-20 dapat membantu merasa lebih nyaman membelanjakan uang untuk diri sendiri sekarang dan nanti.
Meskipun demikian, anggaran 50-30-20 mungkin belum tentu ideal di tengah iklim ekonomi saat ini.
Ketika banyak dari kita masih belum pulih dari krisis finansial akibat pandemi Covid-19, atau bagi mereka yang situasi ekonominya sedang fluktuatif.
Bergantung pada gaya hidup, mungkin lebih masuk akal untuk menempatkan lebih banyak pendapatan untuk kebutuhan dan tabungan, dibandingkan keinginan apa pun.
(*)