Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Potty atau toilet training adalah sebuah proses latihan untuk membiasakan anak buang air kecil dan besar di toilet.
Beberapa ahli berpendapat bahwa toilet training seharusnya telah diajarkan pada anak mulai usia 18 hingga 32 bulan.
Tentunya, proses ini tidak mudah untuk dilakukan karena anak sudah terbiasa buang air kecil dan besar di popok.
Hal ini pula yang dirasakan oleh aktris Tika Bravani saat mengajarkan anak pertamanya, Kalam, tentang toilet training.
Namun, setelah melewati berbagai proses toilet training, akhirnya Kalam menunjukkan beberapa kemajuan.
Ada banyak followers Tika Bravani yang merasa kagum dengan pencapaian ini, mengingat usia Kalam yang masih 1,5 tahun.
Oleh karena itu, Tika Bravani memberikan beberapa tips toilet training yang diajarkan pada sang anak di Instagram @tikabravani.
Informasikan pada anak dan anggota keluarga
Sebelum memulai toilet training, Tika menginformasikan kepada anaknya terlebih dahulu bahwa si kecil tidak perlu pakai popok lagi dua minggu sebelumnya.
Sebagai ganti popok, si kecil harus menggunakan celana dalam dan harus buang air kecil atau besar di potty atau toilet.
Jangan lupa juga untuk membuat kesepakatan dengan seluruh anggota keluarga tentang penyebutan toilet (pispot, wc, kloset, dll) agar anak tidak bingung.
Baca buku tentang toilet training
Mengingat bahwa sang anak senang dibacakan buku, Tika mengenalkan toilet training terlebih dahulu dengan media buku.
Menurutnya, media buku adalah cara yang paling sesuai dengan sang anak yang cepat menangkap materi dari buku.
Beli potty seat atau potty portable dan popok kain
Bintang sinetron Tukang Ojek Pengkolan itu memutuskan untuk membeli keduanya untuk mengajarkan anaknya lebih fleksibel.
Artinya, anak dapat buang air kecil atau buang air besar di toilet mana saja.
Selain itu, Tika juga membeli popok kain untuk digunakan ketika anak merasa lelah dengan toilet training.
Briefing aturan toilet training
Bukan hanya pada anak, briefing aturan toilet training juga harus dilakukan pada seluruh anggota keluarga.
Salah satu aturannya adalah mengajak anak untuk buang air kecil di toilet setiap dua jam dan lebih sensitif melihat tanda-tanda anak yang ingin buang air kecil atau besar.
Ketika anak sudah menunjukkan tanda-tanda, segera bawa ke toilet dan ajak anak untuk duduk di toilet.
“Dudukin (di toilet), meskipun seringnya dia berontak nggak mau duduk atau duduk tapi nggak pipis/pup sama sekali. Ini supaya anak tau, kita naggap serius yang dia omongin dan sinyal dia kita terima dan bakal kita tolong, jadi anak ngerasa secure,” tulis Tika.
Supaya betah duduk di toilet, aktris berusia 31 tahun ini menyarankan orangtua untuk membawa barang kesukaan anak.
Pancing dengan suara dan gambaran
Tika menyarankan supaya orangtua memancing anak dengan suara atau beri anak gambaran tentang kegiatan buang air kecil atau besar.
“Pas anak udah duduk di potty, coba pancing dengan suara ‘pssh psss atau nggg (ngeden)’. Atau suara air, bisa juga kemaluannya disiram air.”
“Visualkan juga kegiatan pipis/pup orangtua ‘Kalam, Ibu mau pipis nih. Buka celana, duduk, pssh.. flush! Dadah pipis’” lanjutnya.
Tika berpendapat bahwa hal ini lama-kelamaan akan merasuk ke otak bayi karena kebanyakan bayi belajar dari mencontoh.
Sabar dan konsisten
Dua kunci penting dalam mengajarkan anak toilet training adalah kesabaran dan konsistensi orangtua dan anggota rumah.
Meskipun prosesnya akan melelahkan dan membuat orangtua emosi, namun Tika optimis bahwa jika terus dijalankan, maka anak akan mulai terbiasa.
Beri anak pujian
Terakhir, ketika anak sudah berhasil buang air kecil atau besar di toilet, jangan lupa untuk memberi anak pujian.
Dengan memberikan pujian, anak akan menyadari perilaku mana yang membuat orangtua memujinya. (*)