Namun sayang seribu sayang, pemilik nama lengkap Budiarto ini pun harus berpulang pada Sabtu (5/9/2015), sekitar pukul 04.00 WIB pagi.
Berdasarkan kabar yang dihimpun GridHealth.id dari Tribunnews, sebelum meninggal Budi cukup gemar mengonsumsi obat pelangsing.
Berat badannya berhasil turun, namun sayang kondisi kesehatan Budi turut melemah.
Seperti yang kita tahu, obat pelangsing memang dapat menekan nafsu makan sehingga berat badan pun ikut turun.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI), sebelum mengonsumsi obat pelangsing, kita wajib mengetahui terlebih dahulu apakah produk tersebut sudah terdaftar di BPOM.
Penting juga memahami cara pemakaian atau dosis, tanggal kedaluwarsa, efek samping, interaksi obat, kontra indikasi.
Simak juga peringatan perhatian yang tertera pada label seperti penggunaan obat ini harus disertai dengan olah raga teratur, diet rendah kalori, dan rendah lemak.
Pasalnya, melansir laman drugs.com, efek samping dengan obat pelangsing dapat bervariasi tergantung pada jenis obat yang digunakan dan cara kerja obat tersebut.
Misalnya, obat jenis stimulan seperti phentermine (Adipex-P) dapat menyebabkan insomnia, peningkatan tekanan darah, detak jantung yang cepat, kegelisahan, ketergantungan obat, penyalahgunaan, dan gejala putus obat.
Obat-obatan yang mengganggu penyerapan lemak, seperti orlistat (Alli), dapat menyebabkan bercak berminyak, gas, dan tinja lunak.
Pil diet yang memengaruhi neurotransmitter di otak mempengaruhi nafsu makan, seperti lorcaserin (Belviq, Belviq XR) atau bupropion dan naltrexone (Contrave) dapat dikaitkan dengan sakit kepala, mual dan muntah, sembelit, mulut kering, dan pusing.