Find Us On Social Media :

Melejit Lewat Ajang Pencarian Bakat, Musisi ini Meninggal Dunia Secara Mendadak, Sebelumnya Sering Mengonsumsi Obat Jenis ini

By None, Jumat, 10 September 2021 | 14:19 WIB

Klantink

Grid.ID - Tidak sedikit sosok publik figur Indonesia yang meninggal secara mendadak.

Salah satunya personel band Klantink yang dulu melejit lewat acara ajang pencarian bakat.

Grup musik Klantink ini menuai popularitas setelah menjadi juara Indonesia Mencari Bakat (IMB) tahun 2010 lalu.

Sayang, grup musik asal Surabaya ini tidak bisa mempertahankan eksistensinya.

Sebelum naik ke panggung hiburan Tanah Air, grup musik Klantink yang berawal dari 5 pemuda Surabaya itu rupanya sempat menjalani masa sulit seperti menjadi pengamen di pinggir jalan.

Namun, sembilan tahun berlalu, nama Klantink pun kian redup bahkan jarang terdengar lagi di telinga kita.

Kabarnya, ada beberapa personelnya yang keluar dan memutuskan kembali ke jalanan, sedangkan lainnya tetap melanjutkan bermusik.

Rupanya band yang memadukan unsur tradisional pada musiknya ini telah kehilangan satu personelnya.

Baca Juga: 6 Potret Brandon IMB Setelah 9 Tahun Berlalu, Dulu Imut Sekarang Bikin Pangling!

Budi, salah satu personel Klantink yang dikenal bertubuh tambun diketahui telah meninggal dunia.

Sebagai salah satu pentolan grup musik tersebut, Budi yang berperawakan besar itu lebih sering tersorot kamera saat menjawab beberapa pertanyaan atau saran dari juri IMB.

Namun sayang seribu sayang, pemilik nama lengkap Budiarto ini pun harus berpulang pada Sabtu (5/9/2015), sekitar pukul 04.00 WIB pagi.

Berdasarkan kabar yang dihimpun GridHealth.id dari Tribunnews, sebelum meninggal Budi cukup gemar mengonsumsi obat pelangsing.

Berat badannya berhasil turun, namun sayang kondisi kesehatan Budi turut melemah.

Seperti yang kita tahu, obat pelangsing memang dapat menekan nafsu makan sehingga berat badan pun ikut turun.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI), sebelum mengonsumsi obat pelangsing, kita wajib mengetahui terlebih dahulu apakah produk tersebut sudah terdaftar di BPOM.

Penting juga memahami cara pemakaian atau dosis, tanggal kedaluwarsa, efek samping, interaksi obat, kontra indikasi.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Ke-7, Istituto di Moda Burgo Hadirkan Acara dengan Konsep Cocktail à la Page di The Dharmawangsa Hotel

Simak juga peringatan perhatian yang tertera pada label seperti penggunaan obat ini harus disertai dengan olah raga teratur, diet rendah kalori, dan rendah lemak.

Pasalnya, melansir laman drugs.com, efek samping dengan obat pelangsing dapat bervariasi tergantung pada jenis obat yang digunakan dan cara kerja obat tersebut.

Misalnya, obat jenis stimulan seperti phentermine (Adipex-P) dapat menyebabkan insomnia, peningkatan tekanan darah, detak jantung yang cepat, kegelisahan, ketergantungan obat, penyalahgunaan, dan gejala putus obat.

Obat-obatan yang mengganggu penyerapan lemak, seperti orlistat (Alli), dapat menyebabkan bercak berminyak, gas, dan tinja lunak.

Pil diet yang memengaruhi neurotransmitter di otak mempengaruhi nafsu makan, seperti lorcaserin (Belviq, Belviq XR) atau bupropion dan naltrexone (Contrave) dapat dikaitkan dengan sakit kepala, mual dan muntah, sembelit, mulut kering, dan pusing.

Sedangkan, obat penurun berat badan yang diresepkan seperti phentermine dan topiramate (Qsymia), lorcaserin (Belviq), bupropion dan naltrexone (Contrave), dan liraglutide (Saxenda) digunakan untuk penurunan berat badan kronis.

Namun menurut FDA, obat pelangsing tersebut dapat memiliki efek samping tertentu, seperti peningkatan tekanan darah dan detak jantung, insomnia, gugup, penglihatan kabur, kegelisahan, dan sakit kepala.

Beberapa efek lainnya dapat menyebabkan sembelit, mulut kering, mual atau muntah.

Baca Juga: 7 Penampilan Cantik Sandrina Azzahra Kini, Mantan Peserta IMB yang Disebut Mirip Orang Korea

Bahkan, jika dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka panjang, obat pelangsing tersebut akan memberikan efek samping seperti nyeri dada, detak jantung berdetak cepat, kesulitan buang air kecil, atau sesak napas.

Jika semua ini terjadi secara bersamaan, sebaiknya hentikan pemakaian, pasalnya pemakian obat langsing secara terus menerus ini dapat meningkatkan risiko kematian.

Hal inipun yang mungkin terjadi pada Budi Klantink yang gemar minum obat pelangsing.

Jenazah Budi Klantink, 30, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, sekitar pukul 12.30 WIB, Sabtu, setelah sebelumnya diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Joyoboyo, Wonokromo Surabaya.

Selamat jalan Budi Klantink.

(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Dulu Tenar Lewat Ajang Pencarian Bakat, Pemusik Ini Tewas Mengenaskan Demi Tubuh Bisa Langsing