Dia juga mencatat bahwa seperti sayuran umbi lainnya, singkong mengandung pati resisten tinggi yang membantu mempromosikan bakteri baik di usus dan menjaga kadar gula darah.
Singkong dapat diolah dengan banyak cara, seperti kentang.
Artinya, penggunaan singkong tidak terbatas (panggang, rebus, goreng, dan sebagainya).
Menurut Lemond, merebus singkong membantu mempertahankan khasiat bergizi akar, sementara pengolahan berlebihan (seperti saat membuat tapioka) dapat menghabiskan sebagian nutrisinya.
Baru-baru ini, produk sampingan singkong, seperti tepung tapioka, semakin populer sebagai alternatif tepung bebas gluten yang baik untuk dipanggang karena rasanya yang ringan.
Akan tetapi, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), meskipun singkong adalah bahan yang aman untuk dimakan, singkong juga mengandung bahan kimia berbahaya, yaitu sianida.
Bahkan, bisa membuat keracunan.
Oleh karena itu, jangan pernah mengonsumsi singkong mentah.
“Memasaknya dengan baik, membuang kulitnya, dan tidak menggunakan kembali air rebusannya,” kata Lemond.
Jika dimasak dengan benar, singkong bisa menjadi sumber energi besar dan aman untuk kesehatan.
(*)
(Grid.ID/Devi Agustina)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Sebelum Memasak Singkong, Ketahui Fakta ini Agar Tak Keracunan