Proses penguburan hewan tersebut diketahui juga telah dilaksanakan pada Kamis (9/9/2021) sore.
Kadus Banjar Sema, Wayan Ari Pertama mengatakan penguburan burung pipit ini sesuai kesepakatan tetua banjar.
Tetapi karena jumlah burung yang meninggal terlalu banyak, maka masih ada bangkai burung pipit yang belum sempat dikuburkan.
Proses pemakaman burung pipit ini bahkan digelar dengan upacara kecil ala Hindu.
"Kemarin sudah dikuburkan, rencananya mau dibakar tapi tidak dikasih oleh jro mangku, akhirnya dikubur. Sempat juga kami buatkan upacara kecil. Karena saking banyaknya, maka masih ada beberapa yang tercecer tidak sempat dikuburkan," papar Wayan Ari Pertama.
Kemudian mengutip dari Kompas.com, Kasubag Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Prawono Meruanto pun mengungkapkan dugaan penyebab kematian ribuan burung pipit itu.
Dugaan sementara adalah karena curah hujan yang tinggi atau keracunan pestisida.