Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Pasangan suami-istri dan balita ditemukan tak bernyawa di bawah tumpukan baju pada Jumat (10/9/2021).
Melansir dari Kompas.TV, nasib nahas tersebut terjadi di sebuah bangunan penyimpanan pakaian di Komplek Ki Hajar Dewantara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Korban adalah pasutri yang bernama Achmad Saubari dan Siti Hadijah beserta anaknya yang baru berusia enam tahun.
Diketahui, Achmad Saubari dan Siti Hadijah bekerja sebagai karyawan pada gudang penyimpanan baju tersebut.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab tewasnya pasutri serta balita enam tahun itu.
Mayat satu keluarga itu pun ditemukan setelah kecurigaan anak dari bos Achmad Saubari dan Siti Hadijah.
Melansir dari Tribunnews.com, kasus ini terungkap ketika anak dari bos korban, Sari (22), curiga dengan pasutri itu karena tak dapat dihubungi.
Alhasil, Sari bersama karyawan lainnya mengecek TKP yang tak lain adalah gudang penyimpanan stok pakaian.
Setibanya Sari di gudang tersebut, rupanya lokasi dalam keadaan terkunci rapat tanpa jendela.
Dengan usaha mendobrak salah satu pintu gudang tersebut, Sari akhirnya berhasil masuk ke dalamnya dan mendapati satu keluarga itu sudah tak bernyawa.
"Dia sudah lama bekerja sama bapak saya. Dipercayakan untuk meninggali rumah ini," beber Sari.
Sebelum meninggal, satu keluarga itu sudah dicurigai oleh banyak saksi karena tidak nampak selama dua hari terakhir.
"Kalau dari keterangan warga, sudah sekitar 2 hari (tidak kelihatan)," terang Kapolsek Banjarmasin Timur, AKP Pujie Firmansyah.
Kebenaran tersebut juga disampaikan oleh Sari karena ia mengaku terakhir bertemu dengan korban sejak dua hari sebelum tewasnya satu keluarga tersebut.
"Saat itu menanyakan, apakah saya mau menginap di rumah ini atau tidak. Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi," ungkap Sari.
Hingga saat ini, kepolisian masih mengusut tuntas penyebab tewasnya tiga orang yang merupakan satu keluarga itu.
"Jadi hasilnya, ditemukan ada tiga mayat. Untuk penyebab meninggal, masih kami selidiki," tukas AKP Pujie Firmansyah.
(*)