Mereka dilarang keluar, bahkan kalau ada pintu atau jendela terbuka, manajer akan marah.
"Makanan dibatasi sampai beberapa anggota band mulai mengalami gangguan makan."
"Kami harus menyelundupkan makanan dan menyembunyikan di laci kami."
"Kami dicaci maki hampir setiap hari dan dijauhkan dari teman-teman dan keluarga," ungkap mereka.
Meski begitu, orang-orang di sekitar mereka malah mengatakan bahwa hal itu normal dialami seorang artis.
Mereka diyakinkan bahwa setiap artis harus mengorbankan beberapa hal.
Pada anggota Why Don't We akhirnya hanya bisa saling menguatkan satu sama lain.
Baca Juga: Tiba di Indonesia, Boyband AS Why Don't We Kibarkan Bendera Merah Putih hingga Selfie Bibir Manyun
"Kami tidak akan diam lagi dan akan menutup bab traumatis ini dari hidup kami dengan membagikan kenyataan."
"Komitmen kami tetap untuk musik kami, label kami, dan fans kami yang selalu menghargai dan memberikan dukungan untuk kami melalui semua ini," bunyi akhir pernyataan mereka.
Mengutip NME, pernyataan ini diunggah dua minggu setelah terkuaknya pertempuran hukum antara manajer band, Randy Phillips dan mantan mitra bisnis David Loeffler.