Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Artis FTV Cecillia Putty mengembuskan napas terakhirnya di usia 26 tahun pada Desember 2012 silam.
Penyebab kematian Cecillia Putty adalah akibat kanker lidah stadium 4.
Saat itu, kondisi Cecillia Putty sangat mengkhawatirkan.
Ia hanya bisa makan dan minum dengan bantuan selang sehingga tubuhnya semakin kurus.
Di samping itu, Cecillia Putty juga tak bisa lagi berbicara dan wajahnya sudah sangat membengkak.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Sabtu (11/9/2021), kanker lidah adalah jenis kanker mulut.
Kanker ini terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali di lidah.
Melansir dari Medical News Today, kanker lidah dapat menyebabkan tumor atau luka yang tak kunjung sembuh.
Kanker lidah yang paling umum adalah tumor ganas di sel skuamosa.
Sel skuamosa adalah sel tipis dan rata yang ada di permukaan kulit serta lidah.
Sel ini berada di saluran pencernaan, saluran pernapasan, lapisan mulut, tenggorokan, tiroid, dan laring.
Kanker lidah memang sering menipu.
Hal ini disampaikan oleh Oral Cancer Foundation.
Menurut lokasinya, kanker lidah dibagi dua.
Pertama, kanker lidah oral adalah yang berkembang di bagian lidah di mulut dan kanker lidah dasar yang berkembang di pangkal lidah, berdekatan dengan tenggorokan.
Oral Cancer Foundation menyatakan pada perkembangan awal, kanker akan tampil sebagai bercak putih atau luka mirip sariawan sehingga orang cenderung mengabaikannya.
Jika mendapati adanya bagian mulut yang terluka, maka hitung lama waktu luka itu.
Apabila luka atau bercak tak sembuh dalam hitungan minggu atau mengalami perubahan suara dan rasa sakit saat menelan, segera periksakan diri ke dokter, karena ada kemungkinan itu gejala awal kanker.
Jadi, jangan sepelekan sariawan mulai dari sekarang, ya.
Namun, Badan Kesehatan Dunia WHO memilih jalan aman dengan menganjurkan kita untuk menjauhi kebiasaan makan atau minum yang sangat panas.
Lalu, bagaimana cara mengukur apakah makanan atau minuman dalam keadaan sangat panas dan berbahaya?
Menurut penelitian yang sama, makanan dengan suhu di atas 70 derajat Celcius masuk dalam kategori karsinogen.
Bayangkan saja, dengan titik didih makanan berada pada suhu 100 derajat Celcius.
Karena itu, kala hendak menikmati teh, kopi, bakso, soto atau sup, sebaiknya tunggu sampai suhunya hangat lebih dulu baru dilahap.
Dalam hal ini, “hangat” adalah suhu di bawah 50 derajat Celcius.
Mau lebih konkritnya lagi?
Air mendidih yang dituang ke dalam gelas kira-kira membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk mencapai suhu ini.
Lalu pertanyaan selanjutnya, makanan tentu kurang enak kalau cuma hangat-hangat kuku dan tidak panas sekali.
Jawabannya kembali pada kebiasaan.
Mungkin awalnya terasa kurang nikmat karena lidah terbiasa dengan segala hal yang panas.
Tapi percayalah, kalau sudah terbiasa, makanan yang hangat-hangat kuku pun akan terasa cukup hangat untuk lidah.
Yuk, hindari kebiasaan makan yang sangat panas untuk menghindari kanker lidah.
Biasakan mengonsumsi makanan dalam keadaan hangat dan bukannya panas.
Sebarkan juga pada orang terkasih supaya pencegahan kanker bisa kita mulai dari dapur rumah sendiri.
(*)