Sementara itu, menurut pakar kesuburan dari New York, Zaher Merhi menyebutkan bahwa kehamilan di atas usia 35 tahun berisiko terjadi komplikasi pada ibu dan bayi.
Merhi juga menjelaskan adanya risiko embrio memiliki kromosom yang abnormal dan risiko keguguran yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, risiko kehamilan di atas usia 35 tahun lainnya adalah hipertensi gestasional yang berujung pada kondisi preeklampsia.
Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun juga berisiko melahirkan prematur dan melahirkan secara caesar dengan berat badan bayi rendah.
Oleh karena itu, Merhi menyarankan agar ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya, terlebih jika memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum hamil.
Dengan pemeriksaan kehamilan berkala dan gaya hidup sehat, kebanyakan ibu hamil berusia matang juga bisa melahirkan bayi yang sehat. (*)