Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Beberapa waktu lalu, Chacha Frederica sempat dibuat panik karena anak semata wayangnya mengalami kejang demam.
Aktris yang kini menjabat sebagai istri Bupati Kendal bahkan sampai mencari pertolongan ke rumah sakit di malam hari.
Tak hanya mengalami kejang karena demam yang sangat tinggi, putri Chacha Frederica ternyata juga mengalami diare.
Setelah dirawat di rumah sakit, Chacha Frederica pun mengabarkan kondisi terbaru Cassia, putri pertamanya yang masih berusia 5 bulan.
“Cassia sekarang masih dalam masa recovery. Alhamdulillah kemarin ‘pupu’ (buang air besar) sudah 2 kali sehari, yang sebelumnya 7 kali dan 5 kali sehari,” tulisnya dalam Instagram @chafrederica.
Aktris berusia 31 tahun tak lupa juga mengingatkan akan bahaya demam berdarah dan diare pada anak.
“Hati-hati ya semuanya benar-benar jaga kebersihan dan selalu mohon pertolongan dan perlindungan Allah Azza wa Jalla, karena kata dokter sekarang memang musim anak banyak yang diare bahkan demam berdarah,” lanjutnya.
Melansir Kompas.com, diare adalah penyakit yang sangat umum terjadi pada anak-anak, terutama bayi di bawah lima tahun.
Ada beberapa penyebab diare, di antaranya adalah karena infeksi virus, bakteri, dan parasit.
Selain itu, ada juga penyebab diare non infeksi yang disebabkan oleh alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu, efek samping obat, hingga keracunan makanan.
Dokter spesialias anak, dr. Shelvy Purtri Amalia, Sp.A., menjelaskan bahwa anak yang menderita diare akan kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat.
Kondisi ini membuat anak rentan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan secara berlebihan yang berbahaya.
Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui pencegahan dan penanganan anak diare dengan tepat.
Berikut adalah beberapa kesalahan saat menangani diare pada anak yang harus dihindari, sebagaimana dikutip dari Nakita.id.
Anak diare perlu menghindari susu
Jika susu bukan merupakan penyebab diare pada anak, maka orangtua boleh saja memberikan susu pada anak.
Justru dengan memberi susu, anak akan mendapatkan asupan yang lebih bernutrisi sehingga membantu proses pemulihannya.
Mengganti susu anak dengan susu bebas laktosa
Banyak yang berpendapat bahwa susu bebas laktosa sangat baik untuk diberikan pada anak yang diare.
Padahal, susu bebas laktosa merupakan susu khusus yang diberikan atas rekomendasi dokter.
Harus diberikan antibiotik
Sama halnya dengan susu bebas laktosa, antibiotik hanya bisa diberikan pada anak atas rekomendasi dokter.
Alih-alih antibiotik, berikan suplemen zinc yang dapat membantu proses penyembuhan diare dan prebiotik yang dapat melawan bakteri penyebab diare.
Anak diare harus puasa dan cukup minum air
Penting untuk diingat bahwa anak yang diare membutuhkan asupan nutrisi, elektrolit, dan cairan yang cukup.
Jika anak hanya diberikan air putih, anak akan mengalami gangguan keseimbangan elektrolit dan kekurangan gizi.
Penanganan yang tepat adalah tetap makan dan minum seperti biasa namun dengan porsi yang sedikit dan lebih sering.
Jangan lupa juga untuk memberikan oralit setiap anak diare dan muntah.
Memberikan obat antidiare
Tak perlu terburu-buru memberikan anak obat antidiare, apalagi tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Obat diare hanya akan berdampak negatif pada anak karena menyebabkan kembung, nyeri perut, hingga usus menjadi terjepit. (*)