Rahim, organ tempat janin berkembang, terdiri dari jaringan otot.
Kehamilan yang terlalu rapat akan mengendurkan otot-otot tersebut sehingga setelah persalinan, rahim menjadi sulit berkontraksi untuk kembali ke ukurannya yang semula dan terjadilah perdarahan.
Obat-obatan biasanya kurang berhasil mengatasinya.
Menurut penjelasan dr.Prima Progestian, Sp.OG, selain risiko perdarahan, ada beberapa risiko yang harus dihadapi wanita yang melahirkan terlalu sering.
1. Risiko placenta previa dan plasenta akreta meningkat.
Placenta previa adalah kelainan letak plasenta yang seharusnya di atas rahim malah di bawah, sehingga menutupi jalan lahir.
2. Meningkatnya intervensi dalam persalinan seperti pemasangan infus atau induksi (rangsangan) agar tanda persalinan muncul.