Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Beberapa waktu lalu, Kepala SMKN 5 Tangerang, Nurhali mendadak jadi perhatian publik.
Melansir dari Kompas.com, hal itu dikarenakan Nurhali memiliki harta sebanyak Rp 1, Triliun.
Harta tersebut tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada (17/2/2021).
Harta tersebut terbagi dalam lima bidang tanah yang berada di Jakarta dan Tangerang senilai Rp 1,6 triliun.
Bukan cuma itu, Kepala SMKN 5 Kota Tangerang ini juga mempunyai sebuah mobil mewah senilai Rp 558 juta dan harta bergerak lainnya sebesar Rp 74 juta.
Kas dan setara Rp 4,5 juta, harta lainnya Rp 30 juta, serta utangnya sebesar Rp 46 juta.
Harta kekayaannya itu menempatkan Nurhali di posisi ke 7 dalam daftar pejabat terkaya di Indonesia.
Bahkan nama Nurhali juga bersanding dengan Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto.
Lalu mengutip dari Tribun Jakarta, Nurhali pun mengkonfirmasi bahwa LHKPN itu benar adanya.
"Sebagai penyelenggara negara kita wajib melaporkan harta benda atau kekayaan yang kita miliki semuanya," kata Nurhali dikutip Grid.ID dari Tribun Jakarta, Senin (!3/9/2021).
"Saya melaporkan berdasarkan apa yang ada dan yang kita miliki," ucapnya.
Nurhali pun mengaku jika dia rutin melaporkan harta kekayaannya setiap tahun.
Sebagaimana diketahui kekayaan Rp 1,6 triliun Nurhali terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah.
Rupanya tanah tersebut merupakan bagian milik istri Nurhali.
"Harta yang tidak bergerak berupa tanah bagian dari istri saya, bukan punya saya," jelasnya.
Hal tersebut menurut Nurhali harta yang dilaporkan bukan bersumber dari pendapatannya sebagai pegawai saja.
"Artinya harta istri suami jadi satu. Dilaporkan sejujurnya, karena itu kewajiban negara. Semuanya bukan saya aja," imbuhnya.
Nurhali berujar bahwa tanah-tanah tersebut adalah warisan dari mertuanya.
Warisan itu masih berupa tanah dan belum ada bangunan sejak 1970-an.
"Istri dari orang tuanya. Sudah lama sih tahun 70-an sudah ada," paparnya.
"Dulu mertua pedagang, sekarang sudah meninggal," timpalnya.
(*)