Jika perhatikan lebih dekat, kita akan melihat zat putih kabur yang menyatukan tempe.
Itu adalah produk sampingan yang aman dari jamur, disebut miselium.
Sekarang coba ingat-ingat, seperti apa biasanya kamu mengolah tempe?
Perlu diketahui kalau tempe tidak boleh sembarangan diolah.
Apabila cara mengolahnya salah, gizi pada tempe bisa berkurang.
Nggak mau kan kehilangan banyak nutrisi saat makan tempe?
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, ada banyak kandungan di dalam tempe yang bisa menambah lezat dan sehat jika dimasak dengan benar.
Hal itu dijelaskan oleh Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor yang juga sekaligus Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawan.
Di dalam tempe terdapat makhluk hidup, yaitu prebiotik berwujud mikroba dalam keadaan hidup, bernama bakteri asam laktat.
Nah, bakteri ini sama seperti yang ada di yoghurt.
Bahkan, di dalam tempe bakteri asam laktat lebih tinggi, terutama jika dimasak dengan benar dan kualitas tempenya bagus.
Akan tetapi, bakteri baik itu yang mudah rusak jika dipanaskan.
Oleh karenanya, jika ingin memaksimalkan manfaat tempe bagi pencernaan, jangan masak tempe dengan metode yang sangat panas seperti digoreng.
Ternyata menggoreng tempe hanya akan merusak kandungan minyak kedelai di dalamnya.
Baca Juga: Alih-alih Ingin Sehat, Makan Tempe Mentah Justru Bisa Merusak Tubuh, Ahli Jelaskan Alasannya!