Ia lalu mendirikan Sanggar Aktor Cilik Indonesia di Jakarta pada 2016.
Baca Juga: Istri Lukman Sardi dan Ario Bayu Hadiri Sidang Perceraian Wulan Guritno-Adilla Dimitri
Ruth lalu berakting pertama kali dalam film panjang lewat "Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212" pada 2018, yang membuatnya diganjar nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2018.
Setelah itu, ia bermain dalam film "Sebelum Iblis Menjemput (2018)", "Ratu Ilmu Hitam" (2019), dan "Asih 2" (2020).
Sementara Lukman Sardi berpengalaman akting sejak kecil melalui film panjang pertamanya "Pengemis dan Tukang Becak" (1978).
Pada awal era 2000-an, Lukman kembali menyeriusi karier akting dengan bermain film "Gie" (2004), yang membuatnya langsung dinominasikan sebagai Aktor Pendukung Terbaik FFI 2005.
Sejak itu, Lukman aktif dan tidak pernah absen berakting dalam film panjang setiap tahunnya.
Hingga saat ini, ada lebih dari 80 judul film yang sudah dimainkan Lukman.
Sejumlah film yang sukses melambungkan namanya dan menorehkan prestasi untuk Lukman, antara lain "9 Naga" (2006), "Nagabonar Jadi 2" (2007), "Quickie Express" (2007), "Sang Pencerah" (2010), "Soekarno: Indonesia Merdeka" (2013), "27 Steps of May" (2018), hingga "Gundala" (2019).
Baca Juga: Duduki Kursi Ketua Komite Festival Film Indonesia, Lukman Sardi Akui Sulit Bagi Waktu
Dengan rekam jejak serta kemampuan akting Lukman dan Ruth yang sudah tak perlu diragukan lagi itu, Wregas Bhanuteja sebagai sutradara dan penulis film "Penyalin Cahaya" langsung merasa kedua aktor tersebut adalah pilihan yang tepat untuk memerankan orang tua Sur.
Wregas sendiri kepincut dengan performa akting Ruth saat memerankan Sinto Gendeng dalam film "Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212".