Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kabar kurang menenakkan datang dari Momo eks Geisha.
Melalui unggahan YouTube, Momo menjelaskan dirinya sudah ditipu oleh pengembang atau developer bodong.
Awalnya, wanita bernama lengkap Narova Morina Sinaga itu hendak investasi properti dalam bentuk vila di kawasan Nusa Dua, Bali.
Namun malang, ia malah ditipu.
Mengutip Kompas.com, ternyata Momo sudah membeli vila tersebut sejak tahun 2015.
Diakui wanita berusia 35 tahun itu, ia memang sudah lama tidak melihat langsung perkembangan vila.
Saat datang ke lokasi beberapa waktu lalu, ia kaget bukan kepalang mengetahui kondisi lahan investasinya.
Kerangka bangunan sudah sangat usang dan dipenuhi semak belukar.
“Oh my God, hutan. Kok ini tertutup, tadinya kan luas,” kata Momo heran.
Padahal, ibu dua anak itu sudah membayar lunas saat awal pembelian.
Setelah ditelusuri, ternyata developer belum melunasi pembelian lahan hingga pembangunannya mangkrak sejak 2017.
Bahkan, pengembang ditahan lantaran kasus penipuan pula.
Dari sini, Momo banyak mengambil pelajaran agar lebih berhati-hati.
“Ya ini pelajaran buat yang lainnya mau investasi beli properti, jangan gegabah. Dulu saya tahunya nyanyi, jadwal padat. (Beli villa) karena sesama teman, ya sudah kami percaya, bukan kredit dan lunas, sekarang bingung," tutur Momo.
Investasi properti memang sangat menggiurkan.
Hal ini karena harga properti akan naik setiap tahun.
Meskipun demikian, kita juga perlu waspada saat investasi properti.
Dilansir Grid.ID dari laman Nova, berikut tips sebelum memulai investasi properti.
1. Tahu kebutuhan
Ada banyak sekali jenis properti, misalnya rumah, tanah, ruko, apartemen, kontrakan, vila, hotel, dan sebagainya.
Nah, kita harus menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Sebagai contoh, saat hendak menikah sebaiknya investasi dalam bentuk rumah.
Namun, jika untuk bisnis atau toko, maka investasi ruko lebih cocok.
2. Perhitungkan harga dan biaya
Demi menghindari kesalahan, perhitungkan baik-baik harga dan biaya properti untuk jangka waktu satu atau dua tahun ke depan.
Dari sini, kita akan memperkirakan dan mengatasi kekhawatiran akan harga yang bisa jadi turun.
3. Negosiasi
Sebagai investor, jangan sampai menerima dan pasrah begitu saja dengan biaya yang ditetapkan.
Negosiasi bisa dalam berbagai bentuk, kok.
Misalnya saat membeli rumah seken didapati atap yang bocor.
Nah, biaya untuk memperbaikinya bisa ditanggung penjual sebagai bentuk negosiasi.
4. Survei
Sebaiknya melihat langsung kondisi atau lokasi yang akan dibeli untuk mencegah kerugian.
Jangan ragu membuat janji dengan pihak terkait untuk survey langsung.
Baca Juga: Liburan ke Bali Menggunakan Jet Pribadi, Momo Geisha Kepergok Mengenakan Tas Mewah Rp 90 juta!
5. Jangan saklek
Cobalah jangan terlalu saklek soal biaya.
Perhatikan dan perhitungkan baik-baik efek jangka panjangnya.
Jangan sampai membayar barang yang nilainya akan turun di kemudian hari.
(*)