"RM menyumbangkan 100 juta KRW melalui yayasan untuk menyebarkan budaya membaca 'Buku Seni yang Indah'," ujar pihak Museum.
Kedermawanan RM ini didedikasikan untuk para remaja yang ingin belajar seni namun terhalang dengan fasilitas di sekitar pemukiman mereka yang tidak mendukung.
Bagi mereka yang kesulitan untuk datang ke Museum nasional, diharapkan juga dapat mengaksesnya melalui perpustakaan sekolah.
Tidak perlu ditanya lagi betapa cintanya RM pada dunia seni.
Salah seorang peneliti yang bekerja di museum nasional bahkan mengakui bahwa RM memiliki wawasan yang luas tentang dunia kesenian.
"Saya tidak sengaja bertemu RM yang datang ke Istana Deoksugung dan berkesempatan untuk berbicara dengannya. menafsirkan lukisan Lee Kae Dae sehubungan dengan mitologi barat," ucap Kim In Hye.
(*)