Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Rangkaian tes seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK, menyisakan kisah haru.
Berlangsung pada Senin (13/9/2021), salah satu pengawas ujian bernama Novi Khassifa akhirnya mengirimkan surat terbuka untuk Mendikbud Nadiem Makarim.
Merasa iba dengan salah satu peserta berusia 57 tahun, Novi Khassifa akhirnya menyampaikan kejadian penuh haru yang ia saksikan.
Bagikan surat terbuka ini lewat media sosial, kini pesan Novi Khassifa untuk Nadiem Makarim telah viral dibagikan di berbagai lini masa.
Dikutip Grid.ID dari akun Instagram psb.official62, Jumat (17/9/2021), Novi Khassifa mengabarkan bahwa peserta tidak hanya dihadiri oleh kaum muda saja.
Namun, seorang guru honorer berusia 57 tahun ini diakui telah menarik simpatinya begitu dalam.
Mengaku berurai air mata saat menyampaikan pesan ini, Novi Khassifa berharap surat terbuka yang ia tuliskan sampai di telinga sang Menteri.
Bertuliskan kalimat yang cukup panjang, begini sebagian kecil dari bunyi surat tersebut.
"Yang terhormat Mas Menteri Nadiem Makarim," tulis Novi Khassifa.
"Tak adakah rasa ngilu di dalam dada Mas Menteri melihat sepatu tua yang lusuh ini?"
"Memang benar sepatu tua ini terlihat bermerek, tetapi tahukah ini hanya sepatu loak apkiran."
"Tahukah Mas Menteri, Sepatu ini telah dipakai bertahun-tahun lamanya oleh si empunya."
Ia membagikan foto sang pahlawan tanpa tanda jasa dalam balutan baju putih lusuh dan celana hitam yang memudar.
Novi Khassifa juga menyaksikan bahwa ada harapan besar yang ingin didapatkan bapak tersebut.
Sayangnya, harapan besar itu kini gagal didapatkan sang pahlawan.
Tak hanya menyaksikan semangat guru honorer berusia senja itu, Novi Khassifa pun mengaku telah menyaksikan tekad yang luar biasa.
"Mendekati usia senja masih setia mengajari anak-anak di pelosok negeri ini membaca dan mengeja."
"Di saat putus pengharapan untuk mendapatkan hidup yang lebih layak. Beliau tetap semangat. Tak sekadar mengajar tetapi mendidik."
Singgung gaji minimal yang diterima guru honorer, Novi Khassifa berharap ada simpati yang diberikan Menteri Nadim Makarim pada bapak tersebut dan guru honorer lain.
"Tahun ini Mas Menteri memberikan secercah harapan untuk beliau. Program PPPK untuk memberikan harapan kehidupan yang lebih layak."
"Tetapi tahukah Mas Menteri? Soal-soal yang Mas Menteri berikan hanya teori belaka saja. Tak sebanding dengan praktik pengabdian berpuluh-puluh tahun lamanya."
"Soal-soal yang membuat beliau terseok-seok ketika memegang mouse dan membuat kepalanya pening."
"Akhirnya, PASSING GRADE pun tak diraih. Pecahlah tangis beliau di dalam hati. Terlihat jelas ketika nilai-nilai itu terpampang di layar monitor. Beliau terdiam seribu bahasa."
"Entahlah, apa yang dipikirkan. Melihatnya saya pun ikut terisak." jelas Novi dalam suratnya.
Tak sampai di sini saja, Novi masih memiliki pesan di barisan kalimat selanjutnya.
Namun, warganet yang sudah membaca lengkap surat ini, berharap bapak berusia 57 tahun ini segera mendapat perhatian dari sang Menteri Nadiem Makarim.
(*)