Mengenai seks anal, dr. Boyke tidak membenarkan bahwa itu adalah bagian dari penyimpangan seksual.
Baginya, kegiatan tersebut adalah bagian dari variasi seks yang bisa saja dilakukan jika kedua belah pihak benar-benar bersedia.
Namun, terlepas dari itu semua, seks anal juga memiliki risiko yang cukup tinggi yang berkaitan dengan saluran buang air besar yang kemungkinan besar akan terganggu.
"Di luar (negeri) hal seperti itu (anal seks) biasa, banyak yang melakukan, tapi negara-negara muslim dia tidak melakukan. Tapi, itu bukan penyimpangan seksual, hanya variasi seksual."
"Kalau dia tahu bahayanya (anal seks), pasti dia tidak mau melakukan, karena kalau sampai rusak itu (anus), itu kalau si wanitanya buang air besar tidak terasa, selalu basah, selalu kotor celana dalamnya karena feses," sambungnya.
Dr. Boyke juga menambahkan bahwa cedera organ intim yang dialami seorang wanita saat berhubungan seks bisa lebih parah jika terlalu dipaksakan.
"Hubungan seks itu harus dua-duanya menikmati."
"Kalau dia (Marlina) dari awal sudah tidak menikmati, tubuhnya juga sudah menolak, jadinya mungkin luka-lukanya lebih besar dari mereka yang enjoy," imbuhnya.
(*)