Seperti dilansir Grid.ID dari laman GridHot yang mengutip dari Kompas.com, pria kelahiran 21 Oktober 1982 itu mengakui bukan lahir dari keluarga mampu.
Pasalnya sang ayah, Leo Medhi Purwanto merupakan seorang sopir angkot bergantian dengan kakak pertama dan keduanya.
Setelah tak menjadi sopir, ayah Hengky memilih menjadi pemasok makanan ringan dengan mengambil barang dari pasar kemudian dijual ke warung-warung.
Tak hanya itu, Hengky bahkan pernah membantu keluarganya dengan berjualan ke sekolah dan sempat mengumpulkan barang bekas untuk menambah pendapatan.
Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga berjualan es sirup.
“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah. Lalu saya jualan di sana dan keuntungannya buat saya,” jelas Hengky.
“Rumah saya dekat Gedung Pemuda gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucapnya.