Bukti-bukti yang dikumpulkan dari kasus tersebut adalah berupa minuman keras dan obat-obatan.
Lalu mengutip dari Kompas.com, kuasa hukum korban justru berkata ada kejanggalan dalam peristiwa nahas yang menimpa kliennya.
Kuasa hukum sang korban, Dosma Sijabat menyebut kaki SS sempat ditarik oleh seseorang saat melakukan siaran langsung TikTok.
"Adanya penggalan video yang sempat terekam di TikTok dan disiarkan secara langsung, terlihat kaki mendiang ditarik oleh seseorang," ujar Dosma dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Minggu (19/9/2021).
Dosma juga mengatakan mulai dari akun TikTok, daftar panggilan, daftar kontak, hingga arsip percakapan di ponsel SS telah dihapus oleh seseorang.
Ditambah lagi Dosma menjelaskan bahwa penghapusan tersebu terjadi sebelum ponsel SS diamakankan pihak kepolisian.
"Telah dihapus oleh oknum akun TikTok-nya, daftar telepon masuk, chat hingga daftar nomor kontak," tuturnya.
Menurut Dosma, saat siaran langsung TikTok, para saksi yang menyaksikan live tersebut mengatakan ada beberapa orang di dalam kamar korban yang memberikan minuman keras dan dicampur dengan pil.
"Padahal mendiang tidak pernag merokok dan minum minuman keras," jelasnya.
Alhasil Dosman menduga bahwa kliennya merupakan korban pembunuhan berencana.
"Dugaan saya secara hukum dan saksi-saksi serta beberapa petunjuk bahwa mendiang meninggal bukan karena bunuh diri tetapi pemunuhan berencana," serunya.
(*)