Untuk itu, GPM menggelar berbagai program untuk menyasar generasi muda melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Satgas Covid-19, KPC PEN, dan lembaga terkait lainnya.
“Kami terus-menerus mengingatkan semua pihak, khususnya anak muda, untuk selalu pakai masker dan segera vaksin. Diharapkan, mereka yang teredukasi ini juga akan menjadi influencer bagi lingkungan sekitarnya,” ujar Fardilla.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Pemerintah Akhirnya Izinkan Bioskop Dibuka Kembali, Berikut Ketentuannya!
Permudah akses vaksinasi pada kelompok rentan
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting menegaskan, percepatan program vaksinasi merupakan modal penting untuk mengoptimalisasi kebijakan PPKM.
Pasalnya, PPKM tidak hanya diterapkan untuk mengendalikan transmisi virus, tetapi juga untuk menanggulangi kondisi berbagai sektor yang terdampak pandemi Covid-19.
“Implementasi PPKM adalah wujud kerja sama dan kolaborasi yang sangat khas bangsa Indonesia. Walaupun kasus (Covid-19) sudah turun, PPKM harus terus kita lakukan untuk mengontrol dan mencegah supaya lonjakan kasus tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Alexander pun mengimbau agar program vaksinasi terus diakselerasi, terutama bagi kelompok lanjut usia (lansia) yang rentan terpapar Covid-19.
Baca Juga: Vaksinasi Lansia Jadi Semakin Mudah dengan ‘Program Home Care dan Home Delivery’
"Vaksin dosis pertama lansia masih 26 persen, dosis kedua 18 persen. Padahal, mereka adalah populasi rentan. Untuk mortalitas, lebih dari setengahnya adalah lansia, kasus aktif juga sebagian besar adalah lansia,” tutur Alexander.
Pada kelompok lansia, kendala utama yang kerap dialami adalah akses menuju lokasi vaksinasi yang tidak terjangkau.
Tidak hanya itu, kendala lokasi serupa juga menjadi hambatan bagi para kelompok difabel yang memiliki keterbatasan motorik dan sensorik.
"Oleh karena itu, seluruh sentra vaksinasi diharapkan dapat memberikan kemudahan akses kepada kelompok lansia, difabel, dan kelompok rentan lainnya," kata Alexander.