Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa DienfitriGrid.ID - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin optimis angka kemiskinan esktrem di Indonesia akan selesai pada akhir masa jabatannya di tahun 2024 nanti.Walau begitu, Ma'ruf Amin membenarkan angka kemiskinan di Indonesia justru bertambah sebanyak satu persen di sepanjang pandemi Covid-19 ini.Kemiskinan ekstrem adalah suatu kondisi yang langka akan kebutuhan dasar manusia, termasuk makanan, air minum bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan informasi."Pandemi itu betul ada penambahan kemiskinan, baik yang kronis maupun yang ekstrem, sekitar 1% seluruhnya.""Tetapi yang dibebankan bapak Presiden, bahwa yang harus ditanggulangi sampai tahun 2024 itu yang ekstrem," jelasnya saat jumpa pers di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2021)."Kalo seluruhnya jumlahnya 27 juta lebih, yang ekstrem sekitar 10 juta lebih. Yang ingin diselesaikan sampai 2024 yang 10 juta itu," tambah Ma'ruf.Sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan atau TNP2K, Maruf merencanakan 20% target pengentasan kemiskinan di sisa tahun 2021 ini.
"Target yang diberikan untuk 2021 sekitar 20%, 2 jutaan lebih dan ini paling berat karena waktunya tinggal sebentar.""Sisanya di 2022 dan 2023 masing-masing sekitar 35%, sisanya nanti di 2024," tambahnya.
Targetnya kemiskinan ekstrem di sisa tahun 2021 menyelesaikan di 7 provinsi dengan 35 kabupaten/kota, yakni di Jawa sebanyak 3 provinsi: Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta di luar Jawa 4 provinsi: NTT, Maluku, Papua dan Papua Barat."Tapi rencana-rencana yang sudah kita siapkan, kita optimis untuk yang ekstrem itu 2024 kita akan berusaha menekan sampai 0%," tandas Ma'ruf.
(*)