Find Us On Social Media :

Tak Hanya Biayai, 10 Kota Ini Bahkan Rela Beli Penduduk karena Terlalu Sepi, Berminat?

By Rissa Indrasty, Senin, 27 September 2021 | 08:45 WIB

ilustrasi kota kecil

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Wali kota Locana, Italia, membuat peraturan agar banyak pendatang yang mau menetap di kotanya.

Pemerintah di sana bersedia memberikan rumah gratis ditambah dengan uang senilai 8 ribu pound atau sekitar Rp 140 juta.

Hal itu karena kota tersebut harus diselamatkan dari sedikitnya jumlah penduduk.

Melansir dari Intisari.ID, penduduknya telah menyusut dari 7 ribu penduduk pada awal 1900-an menjadi kurang dari 1.500 saat ini.

Akibat penurunan jumlah penduduk ini, beberapa fasilitas kota seperti restoran dan sekolahan juga menghadapi penutupan.

Pada tahun lalu, tercatat ada 40 kematian di kota itu dibandingkan kelahiran yang hanya berjumlah 10.

Selain itu, penyebab lainnya adalah penduduk asli berbondong pergi dari kota itu untuk pergi ke Turin dan mencari pekerjaan.

Baca Juga: Demi Carikan Jodoh Buat Anak Bontotnya, Juragan Durian Ini Bakal Ngasih Mahar Rp 4,4 Miliar Plus Rumah dan Mobil ke Pria yang Bisa Gaet Putrinya!

Wali kota Giovani Mattiet mengatakan, "Sekolah kami setiap tahun menghadapi risiko ditutup karena beberapa murid. Saya tidak bisa membiarkan ini terjadi."

"Kami ingin menarik sebagian besar orang muda dan profesional yang bekerja dari jarak jauh atau bersedia memulai kegiatan di sini," katanya.

"Ada lusinan toko, bar, restoran, dan butik tertutup yang menunggu orang baru untuk menjalankannya," tambahnya.

"Locana menawarkan gaya hidup sehat, makanan lezat, dan pameran cerita rakyat sepanjang tahun," terangnya.

Tak hanya Locana, ada 9 negara lainnya rela beli penduduk karena terlalu sepi.

Saking sepinya, negara ini harus beli penduduk dengan bayar Rp 2 miliar dengan syarat.

Setelah dibeli, penduduk tersebut akan diberikan kompensasi dari negaranya.

Dikutip Grid.ID melalui TribunnewsWiki.com, Minggu (26/9/2021), berikut adalah beberapa negara yang rela membeli penduduk agar wilayahnya menjadi ramai:

Baca Juga: Fatal Banget! Mantan DPRD di NTT Nyaris Kehilangan 10 Giginya Gegara Aksi Jahat Dokter Gadungan, Korban Alami Pendarahan Gegara Diberi Bahan Ini

1. Saskatchewan - Kanada

Untuk menarik minat penduduknya agar mau melanjutkan pendidikannya, sebuah kota bernama Saskatchewan di negara Kanada rela membayar orang-orang yang mau tinggal ataupun bersekolah di daerah ini.

Pemerintah kota pun tidak membatasinya, penduduk Kanada maupun pendatang diperbolehkan untuk mendapatkan penawaran berupa uang sebesar Rp 230 juta.

Namun syaratnya sebelum mendapatkan uang tersebut, mereka harus lulus terlebih dahulu dari Secondary School alias SMP di Kanada.

 2. Alaska

Dikenal sebagai negara terkaya dan menjadi ladang minyak sejak 1976, negara Alaska telah membayar penduduknya sebesar Rp 45 juta per orang.

Pemberian dana itu didanai dari royalti perusahaan Alaska dan dibagi secara rata untuk semua penduduk.

Namun, untuk mendapatkan uang itu semua, kalian harus tinggal dan hanya boleh memiliki rumah di Alaska.

Selain itu, kalian juga tidak boleh memiliki catatan kriminal, kalau melanggar kalian justru akan kena penalti dan di depak dari negara ini.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Pubertas: Wanita Saat Menstruasi Tak Boleh Menyentuh Acar, Ternyata Ini Alasannya!

 3. Chile

Berharap bisa membangun wilayahnya jadi pusat bisnis yang padat penduduk di area Amerika Selatan, negara Chile akan membayar uang senilai Rp 650 juta bagi orang-orang yang mau tinggal di negaranya.

Syaratnya terbilang mudah, mereka cukup membuka bisnis atau tempat usaha di Chile.

Selain itu visa bekerja selama satu tahun akan diberikan ke yang bersangkutan, asalkan usaha yang ia dirikan benar-benar memenuhi target

Jika sesuai, pemerintah Chile juga akan menggelontorkan bonus lain berupa uang sebesar Rp 1 miliar kepada si pengusaha tersebut.

Tawaran yang diberikan wali kota pun tang tanggung-tanggung, ia bersedia membayar Rp 145,6 juta.

Namun, ada beberapa syarat yang harus diketahui bagi seseorang yang memutuskan pindah ke kota tersebut.

Di antaranya orang tersebut harus memiliki anak dan gaji minimal Rp 97 juta.

Baca Juga: Buat Kaldu Rebusan yang 45 Tahun Lamanya Gak Pernah Diganti, Restoran Legendaris Ini Malah Laris Manis, Kerak Cokelatnya Malah Bikin Lezat?

4. Candela - Italia

Kota kecil Candela di Italia harus mengalami penurunan populasi yang sangat besar sejak tahun 90-an.

Banyak penduduk lokal memilih untuk pindah dan mengadu nasib di kota-kota besar

Untuk itu, wali kota di sana pun akhirnya memberikan kebijakan berupa penawaran sejumlah hadiah uang sebesar Rp 32 juta bagi mereka yang mau jadi penduduk di kota tersebut.

Untuk mendapatkan hadiah tersebut, seseorang harus menetap dan bekerja di sana dan menghasilkan pendapatan sekitar Rp 127 juta dalam setahun.

Jika mereka sanggup memenuhi persyaratan tersebut, bukan hanya uang saja yang mereka dapatkan, melainkan juga dibebaskan dari pajak pembuangan sampah, tagihan rumah tangga, dan pajak penitipan anak.

5. Curtis - Nebraska

Karena hanya memiliki populasi penduduk tak lebih dari 800 orang, pemerintah Kota Curtis di Amerika Serikat akan memberikan kompensasi menarik bagi mereka yang mau tinggal dan menetap di kotanya.

Pemerintah secara gratis akan memberikan segudang lahan untuk membangun rumah penduduknya.

Selain itu, mereka juga bisa menikmati lapangan golf kelas atas yang sudah disediakan.

Penawaran ini sangat cocok bagi mereka yang sedang menikmati masa pensiunnya.

Baca Juga: Bak Film Horor! Pria Asal Inggris Temukan Sebuah Boneka di Balik Dinding Rumah Barunya, Bulu Kuduk Auto Berdiri Gegara Terselip Catatan Menyeramkan Ini, Akhir Kisahnya Sungguh Membagongkan!

6. Albinen - Swiss

Karena mengalami krisis penduduk dan hanya tercatat sebanyak 240 orang saja, desa Albinen di negara Swiss akan memberikan imbalan berupa uang hampir sebesar Rp 1 Miliar bagi siapa saja yang mau menjadi penduduk di desa tersebut.

Namun, orang yang diperbolehkan mendapatkan penawaran tersebut harus memenuhi syarat.

Desa tersebut hanya mencari warga baru dengan usia di bawah 45 tahun.

Selain itu, warga yang berasal dari negara lain harus bersedia mempelajari bahasa Jerman dengan baik.

7. Licoln - Kansas

Meski memiliki wilayah yang terbilang luas, tapi kota Lincoln di Kansas harus mengalami penurunan populasi sejak tahun 1900-an.

Untuk meramaikan kembali kotanya, pemerintah kota pun akan memberikan lahan tanah secara gratis bagi mereka yang mau tinggal di sana.

Untuk mendapatkan lahan gratis, biasanya mereka harus menyetujui sejumlah persyaratan antara lain selain mau membina rumah tangga, orang tersebut juga harus tinggal dan menetap selama 5 tahun di kota tersebut.

Baca Juga: Kakek Bejat Beri Kode Siulan dan Nyala Korek Api Sebelum Cabuli Remaja 13 Tahun Hingga Hamil, Aksinya Terbongkar Usai Ibu Korban Curigai Hal Tak Lazim ini

8. Camden - Maine

Kota Camden di Maine akan memberikan lahan sebesar 2,8 hektar tanah bagi mereka yang ingin membangun bisnis di kotanya.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan uang sebesar Rp 14 miliar untuk membangun gedung di lahan tersebut.

Syarat yang harus dipenuhi, kalian harus membuka lapangan pekerjaan baru dari bisnis yang kalian bangun.

Dan kalian juga harus menyetor sejumlah uang terlebih dahulu sebagai jaminan.

Jika syarat dipenuhi, uang jaminan akan dikembalikan oleh pihak kota.

9. Detroit - Michigan

Kota Detroit di Michigan sepertinya ingin selalu memanjakan penduduknya yang tinggal di sana.

Sebagai permulaan, pemerintah akan memberikan 100 unit rumah secara gratis bagi mereka yang benar-benar memerlukannya.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Melerai Pertikaian, Anggota TNI Ini Justru Meregang Nyawa Usai Terkena Tusukan di Dada, Berikut Kronologinya

Tak sampai di situ saja, mereka akan memberikan uang sebesar Rp 2 miliar untuk merenovasi rumah-rumah mereka.

Selain ittu, pemerintah kota juga akan mengeluarkan tunjangan sebesar Rp 32 juta per tahunnya.

Bahkan pemerintah juga menyediakan pinjaman sebesar Rp 300 juta bagi pemilik rumah baru yang ingin membeli properti lain di kota.

Untuk mendapatkan hadiah itu semua, mereka cukup bekerja di satu perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah kota.

 

(*)