Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID - Kabar tak sedap datang dari putri Nia Daniaty, Olivia Nathania.
Bagaimana tidak? Baru-baru ini, putri Nia Daniaty, Olivia Nathania mendadak dilaporkan ke polisi atas dugaan penipuan untuk tes masuk CPNS.
Ya, putri Nia Daniaty disebut memberikan iming-iming lulus jadi PNS kepada 225 Orang.
Melansir dari laman Tribunnews.com, Olivia Nathania dan sang suami Rafly Noviyanto Tilaar dilaporkan ke polisi oleh lima perwakilan korban.
Laporan tersebut telah terdaftar dengan Nomor Polisi LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal: 23 September 2021.
Isi laporan tersebut menyebutkan sejumlah 225 korban dijanjikan dapat mengisi jabatan-jabatan strategis di Dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Ini ada 225 orang ditipu dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp9,7 Miliar lebih."
Baca Juga: Miris! Korban Penipuan Anak Nia Daniaty Sampai Rela Jual Rumah hingga Sawah
"Modusnya mengiming-imingi korban untuk diloloskan mengisi kekosongan jabatan di beberapa instansi karena terlapor mengaku memiliki link di BKN," ujar Odie Hudiyanto, kuasa hukum korban sembari menunjukkan surat laporannya.
Bak jatuh tertimpa tangga, putri Nia Daniaty bahkan juga diduga melakukan pemalsuan dokumen penting negara.
Hal itu diketahui dari unggahan di kanal Youtube Hitz Infotainment pada (26/09/2021).
Dalam unggahan itu, salah satu korban penipuan, Agustin awalnya mengaku bahwa dirinya kerap bertemu Olivia.
Bahkan, Olivia juga disebut bersungguh-sungguh saat meyakinkan dirinya.
"Di bulan Juli, sering bertemu Oliv, nggak (cuma lewat telefon) saya pertama bawa anak saya langsung ke rumah dia, semua keluarga yang saya bawa langsung ke dia menyerahkan berkas, menyerahkan uang ya langsung ke dia. jadi ya intensitasnya sering sekali."
"Dia cuma bulang 'Bener ini? 'Iya buk masak gue bohong ma elu, kapan-kapan gue bawa deh orang yang gue masukin'," ujar Agustin.
Baca Juga: Korban Dugaan Penipuan Olivia Nathania Anak Nia Daniaty Buka Pintu Damai, Ini Syaratnya
Tak hanya itu, Olivia bahkan disebut memberikan surat pengangkatan dan keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negera (BKN) demi meyakinkan para korban.
Siapa sangka, saat dicek ternyata nama-nama di SK tersebut tidak ada di BKN.
"Dua minggu sebelum kami buat laporan, kami memastikan kepada BKN, ada nggak nama-nama ini sebagai CPNS di BKN."
"Ternyata tidak ada, apalagi pake jalur prestasi. Dari mana ceritanya, ada PNS jalur prestasi," ucap Odie Hudiyanto selaku kuasa hukum korban.
Odie mengaku tak habis pikir lantaran Olivia diduga berani memakai logo garuda hingga tanda tangan kepala BKN.
"Ini kan buat kami sinting aja, ini ada logo garuda loh, lambang negara, ada badannya, Badan Kepegawaian Negara, ada tanda tangan kepala BKN," ujarnya.
“Nekat saya bilang. Cari uangnya terlalu berani. Kalau memang dia mencari uang, ya boleh. (Istilahnya) nipu enggak apa-apa tapi jangan bikin pemalsuan surat, kan begitu,” tambah Odie Hudiyanto.
Di akhir kalimatnya, Odie pun mengaku miris dan kasihan dengan para korban yang sudah terlanjur percaya sudah diterima sebagai PNS.
Apalagi, ada pihak korban yang sudah terlanjur mengadakan syukuran hingga berkabar ke pada para tetangganya.
“Dan teman-teman semua hampir seluruhnya mereka mengadakan syukuran di rumahnya, sudah woro-woro ke semua tetangga ke teman-temannya bahwa sudah diterima sebagai PNS." “Jadi bisa dibayangkan bagaimana malunya baik orangtuanya atau anaknya sudah ngomong diterima jadi PNS ternyata zonk,” pungkas Odie Hudianto.
(*)