"Jadi itulah tugas kami untuk membantu dia, memberikan dukungan agar melanjutkan kembali sekolahnya,” lanjutnya.
La Ode Toma, ayah korban, masih tak habis pikir bagaimana bisa istrinya itu tega menumbalkan anak sendiri.
Ia pun kukuh akan meneruskan perkara ini ke jalur hukum demi keadilan putrinya.
"Saya tetap akan melanjutkan ke jalur hukum, harapannya saya ingin tuntaskan, pelaku ini harus ditangkap dan diproses secara hukum,” ujar Toma.
Usai dipaksa ibunya melayani nafsu bejat dukun AU, tentu saja luka batin dan trauma korban tak bisa begitu saja hilang.
Dilansir Grid.ID dari Antaranews.com, Ketua Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dicky Pelupessy menjelaskan bahwa trauma akibat pelecehan seksual tak dapat diketahui kapan akan sembuh.
Hilangnya trauma akibat pelecehan seksual juga bergantung pada apakah korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut atau memaafkan pelaku.