Grid.ID - Perhatian publik terhadap perkembangan kebun raya mendapatkan perhatian khusus dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko.
“Kami mengapresiasi dan terima kasih atas perhatian dan kepedulian masyarakat atas kebun raya yang kita cintai,” ungkapnya.
“Berdasarkan fungsinya, kebun raya memiliki lima fungsi utama, yaitu konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. Kelima fungsi tersebut membutuhkan inovasi agar kebermanfaatannya optimal dirasakan publik,” tambahnya.
Mengenai kegiatan komersial di kebun raya, menurut Handoko, sudah ada sejak dulu.
Adanya cafe, guest house, dan bahkan hotel, fotografi komersil, menandakan bisnis berlangsung, yang seyogianya sudah tidak asing lagi bagi publik.
“Saat ini sama, namun untuk hotel sudah ditutup sejak sebelum pandemi. Tetapi saat ini seluruh kegiatan komersial dikelola oleh mitra dengan relasi bisnis yang jelas sehingga pendapatan negara lebih optimal, serta pengelolaannya transparan dan akuntabel,” terangnya.
Saat ini, Handoko menyebutkan, terdapat tiga pihak pengelola di dalam kebun raya.
Pertama, Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya untuk unit riset dan periset.
Kedua, Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Laboratorium dan Kawasan Sains dan Teknologi BRIN untuk pengelolaan laboratorium riset.
Ketiga, Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Koleksi untuk pemeliharaan koleksi.
Baca Juga: Kabar Baik, Ganjar Pranowo Pastikan Borobudur Marathon Digelar Tahun Ini, Catat Tanggalnya