Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri AstutiGrid.ID - Petisi yang mendaftar hitamkan Ayu Ting Ting seolah tak ada efeknya sedikitpun.Meski sudah ditandatangani kurang lebih 130 ribu orang, Ayu Ting Ting masih terus bertengger di layar kaca Indonesia.Tak oleng sedikitpun, wajah Ayu Ting Ting justru semakin ramai menghiasi industri hiburan Tanah Air.Ya, setelah ramai jadi bulan-bulanan warganet, petisi yang memboikot sang biduan surut dengan sendirinya.Bahkan, boikot yang mendaftar hitamkan ibu satu anak itu tak lagi bergeming.Cuek bebek dengan berbagai berita miring, baru-baru ini Ayu Ting Ting justru mendapat sanjungan dari komika termahal di Indonesia.Dikutip Grid.ID dari Youtube Qiss You TV, Kamis (30/9/2021), komika Mongol tampak membagikan pengakuannya pada sang biduan.
Bicara soal somasi terkait statusnya sebagai duda, Ayu Ting Ting justru kecolongan membagikan curahan hatinya.Ya, dewasa ini, netizen disebut Mongol bisa dengan mudahnya melayangkan somasi pada publik figur.Meski tujuannya belum jelas, somasi bisa dengan mudah dilayangkan pada siapapun.Padahal belum tentu pihak yang disomasi benar-benar bersalah atau merugikan secara umum."Kan sekarang Indonesia sensitif, nyebut janda disomasi, nyebut duda disomasi," kata Mongol.Sependapat dengan Mongol, Ayu Ting Ting bak membagikan kisahnya saat diboikot 130 ribu netizen."Jangankan gitu, saya yang nggak berbuat apa-apa mau disomasi," ucap Ayu Ting Ting.
"Emang begitu ya, diboikot lah, diapain lah, emang gue pebintang bo***(porno)," lanjutnya.Mengetahui seberapa keras perjuangan pelantun 'Geboy Mujaer', komika Mongol pun mengapresiasi sikap Ayu Ting Ting.Sanjung sang biduan setinggi langit, Mongol menganggap hal inilah yang membuktikan bahwa Ayu Ting Ting bukan lagi penyanyi dangdut biasa."Tapi kan enggak apa-apa, justru disitulah yang membuktikan bahwa Ayu Ting Ting mau diapain oleh siapapun, tetap 'I am superstar'," pungkas Mongol.Ya, bisa disebut sebagai biduan top, ujian berat yang dilewati Ayu diaku Mongol sebagai bukti bahwa dia bak bintang yang tak terkalahkan.
(*)