"GLOW sebagai program Eduwisata yang inovatif ini terinspirasi dari berbagai kebun raya di luar negeri yang telah membuka wisata malam lebih dulu. Beberapa negara sudah lebih dulu memiliki program wisata malam di kebun rayanya," tuturnya.
Sebagai informasi, sejumlah kebun raya yang memiliki program sejenis GLOW antara lain terdapat di Singapore Botanic Gardens (Singapura), dan Botanical Garden Berlin (Jerman).
Pimpinan Mitra Pengelola, Michael Bayu A. Sumarjianto menyatakan, " GLOW merupakan perwujudan inovasi dalam hal edukasi wisata yang dikembangkan untuk menarik generasi millennial untuk mengenal kekayaan flora Indonesian dengan cara yang menarik."
"Namun tidak hanya untuk kalangan anak muda saja, program edukasi ini juga dikemas menarik untuk pengunjung segala usia untuk memberikan kesadaran akan konservasi tumbuhan."
"Diharapkan setelah mengikuti program ini, pengunjung semakin peduli pada konservasi dan menambah pengetahuan hayati yang ada di Kebun Raya Bogor dalam bentuk narasi audio visual. Program Eduwisata GLOW mengoptimalkan interpretasi tumbuhan dengan cara berbeda," jelasnya.
Michael Bayu A. Sumarjianto juga mengatakan area yang digunakan program Eduwisata GLOW berada di sekitar 10% dari total area Kebun Raya Bogor.
Lokasi zona tematik GLOW sengaja dipilih tidak jauh dari jalan raya.
"Untuk meningkatkan keamanan koleksi dari kerusakan dan pencurian akan dipasang sistem CCTV di area koleksi maupun area rawan lainnya, dan akan ditingkatkan tenaga pengamanan, baik dari unsur internal, kepolisian, maupun TNI. Sampai saat ini program GLOW masih dalam tahap persiapan akhir uji teknis dan belum dibuka untuk umum."
Dengan hadirnya progam Eduwisata ini diharapkan masyarakat Indonesia dapat semakin peduli kepada Kebun Raya yang merupakan benteng terakhir konservasi flora yang terancam di habitat asalnya.
(*)