“Bisa memfokuskan diri pada masalah yang ada dibandingkan membuat masalah baru. Lebih pada peningkatan kesadaran diri,” lanjutnya.Dikatakan wanita yang juga Psikolog UKWMS ini, puber kedua, tidak mutlak mengubah perilaku seseorang menjadi menyimpang.Kuatnya kepribadian dan kesadaran diri akan memengaruhi seseorang dalam melewati masa puber kedua.Ia juga sependapat dengan Ely bahwa peyimpangan puber kedua, biasanya cenderung dengan penolakan akan mengalami ketuaan dan ketakutan akan kematian.Keluarga dan orang terdekat harus bisa mengembalikan kesadaran seseorang yang mengalami penyimpangan puber kedua.“Kembalinya seseorang dari penyimpangan perilaku puber kedua tidak bisa ditentukan. Bisa 1 tahun, 2 tahun, 4 tahun, 10 tahun, bahkan tidak bisa kembali sama sekali. Kalau dari orang terdekat tidak bisa maka hanya orang itu sendiri yang bisa mengubah sikapnya,”tuturnya.Penyimpangan puber kedua yang mengarah pada penyimpangan moral seperti perselingkuhan hingga perceraian menurutnya akan berdampak besar bagi anggota keluarga yang belum cukup usia.“Sehingga lebih baik memperhatikan pihak keluarga yang lebih muda yang lebih membutuhkan perhatian. Karena pihak yang mengalami puber kedua sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan hidupnya,”pungkas Erlyn Erawan.
(*)