Ada juga vitamin C sebanyak 54% kebutuhan harian, folat sebanyak 10% kebutuhan harian, kalsium sebanyak 4% kebutuhan harian, kalium sebanyak 4% kebutuhan harian, dan mangan sebanyak 7% dari kebutuhan harian.
Kemudian, kol juga mengandung sejumlah kecil vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, zat besi, dan riboflavin.
Bonusnya, kol pun kaya akan vitamin B6 dan folat, keduanya penting untuk banyak proses penting dalam tubuh, termasuk metabolisme energi serta fungsi normal sistem saraf.
Kol biasanya berukuran besar dan kita jarang menghabiskannya dalam waktu singkat.
Nah, agar kol tetap segar atau tidak mudah busuk, ternyata dibutuhkan beberapa trik dalam penyimpanannya.
Tidak mau kan kesehatan keluarga jadi terganggu hanya karena mengonsumsi kol yang busuk?
Dilansir Grid.ID dari laman Bobo.id, inilah tips menyimpan kol yang benar.
1. Gunakan plastik
Bungkus kol dalam plastik khusus makanan.
Akan tetapi, sebelumnya lapisi kol dengan kertas untuk menyerap air di permukaannya.
2. Buang bagian luar
Sebaiknya buang bagian luar kol sebelum disimpan.
Hal ini karena biasanya bagian luar kol sangat kotor dan menyimpan banyak kuman.
Jangan lupa untuk memotong bagian bonggol kol yang bertekstur keras, ya.
3. Jangan simpan bentuk potongan
Kol yang disimpan dalam bentuk utuh akan lebih awet dan tahan lama, dibanding dengan yang sudah dipotong-potong.
Jika ingin menggunakan kol, sebaiknya ambil per lembar saja, barulah potong menjadi bentuk yang diinginkan.
4. Simpan di kulkas
Kol akan lebih tahan lama jika disimpan di dalam kulkas.
Jika kol hanya disimpan di suhu ruang, maka akan mudah busuk dan tidak segar lagi.
Itulah tips aman menyimpan kol agar tidak gampang busuk.
(*)