Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Maia Estianty saat ini sedang menikmati kebahagiaan usai dipersunting pengusaha kaya raya, Irwan Mussry.
Bahkan Maia Estianty baru saja diboyong Irwan Mussry untuk pelesiran ke luar negeri yakni Los Angeles, Amerika Serikat.
Bukan cuma bersama Maia Estianty, Irwan Mussry juga turut mengajak putra sambungnya, El Rumi.
Meski hanya menikmati pelesiran itu bertiga, namun Maia Estianty, Irwan Mussry, dan El Rumi tetap terlihat bahagia.
Kendati baru asik menikmati pelesiran di Amerika Serikat, melansir dari akun Instagram pribadinya @maiaestiantyreal, Selasa (05/10/2021), Maia Estianty mendadak mengunggah sesuatu yang menimbulkan tanda tanya besar.
Pasalnya wanita berusia 45 tahun itu tiba-tiba menulis curhatan panjang yang membahas soal dosa masa lalu hingga ego manusia.
Awalnya, Maia Estianty berujar apabila ingin mendapat kehidupan akhir yang menyenangkan, maka hidup harus diisi dengan banyak perbuatan baik.
Namun bila di masa tua tidak banyak menerima keenakan hidup, maka patut dipertanyakan masalah apa yang pernah diperbuat pada masa lalu.
"Hidup itu kalau mau akhir hidupnya enak, berkah, banyak-banyaklah berbuat baik dan bersyukur," tulis Maia Estianty.
"Kalau di masa tua banyak ketidak enakan hidup, coba ditanyakan dalam hatinya, apa yang pernah dilakukan di masa mudanya," tuturnya.
"Jika di masa mudanya banyak diuji, bersabarlah, karena janji Allah selalu benar, akan memberikan hadiah yang indah kepada mereka-mereka yang mau bersabar," imbuhnya.
Setelah itu, Maia Estianty bahkan membahas soal seseorang yang merampas hak orang lain.
"Jika masa mudamu sering mencuri, masa tuamu tidak punya apa-apa, jika masa mudamu banyak kebaikan, walaupun banyak kesakitan (karena belum pahamnya hakikat kehidupan, sehingga di pikir 'kok kejam ya kehidupan?')," serunya.
"Tpi dengan kebaikan, masa tua mu, biarpun hidup sederhana, tapi rasanya bahagia dan cukup, dan diberikan kehidupan yang baik," timpalnya.
"Jika kita sering mengambil hak orang lain, jangan salahkan kehidupan jika hakmu suatu saat juga di rampas orang lain," paparnya.
Menurut wanita kelahiran Surabaya itu, kehidupan sejatinya adalah refleksi dari apa yang sudah seseorang lakukan di masa lampau.
"Hidup itu adalah sesuai perbuatan kita di masa lalu, jika di akhir hidup nya manusia nggak enak, anggap saja itu dosa-dosa kita di masa lalu sedang di bersihkan," ungkapnya.
"Biar masih remaja juga, kita pernah berbuat dosa. Entah itu ke orang lain, ke orang tua, ke teman, keluarga, bahkan dosa ke diri sendiri," serunya.
"Bahkan jika hidup kita nggak enak di masa sekarang, anggap saja dosa kita sedang di hisab atau di bersihkan dari dosa masa lalu," bebernya.
Ibu tiga anak ini mengatakan bahwa sabar adalah kunci dari segala permasalahan yang ada.
Dan manusia yang bisa mengalahkan egonya adalah seseorang yang bisa menjadi pemenang kehidupan.
"SABAR kuncinya. Sabar adalah ibarat senjata kehidupan yang tak nampak. Tapi ending-nya akan enak dan indah, walaupun prosesnya lama butuh waktu," ungkapnya.
"Mereka-mereka yang mampu mengalahkan EGOnya, itulah sang pemenang kehidupan sesungguhnya," paparnya.
"Semua perbuatan akan kembali kepada mereka yang melakukannya. Tidak ada yang tidak kembali. Baik di dunia atau pun nanti di akhirat," pungkasnya.
(*)