Ia merasakan perbedaan yang signifikan dengan dirinya saat mengajar di Indonesia."Kalau di sini kan saya ceramah enak. Dipanggil, dijemput panitia, pulang diberkatin, dikasih parsel," ucapnya."Di sana boro-boro. Justru yang dakwah yang jemput umat, bukan kayak di sini," lanjutnya.Sehingga dirinya berencana membangun rumah dakwah di Gaza lewat program Sedekah Alquran Cinta Palestina (Sarana) di bawah naungan Yayasan Rumah Dai Internasional (Radar) miliknya.Ia menyebut kini sudah terkumpul modal awal untuk membeli sebidang tanah di Palestina.Nantinya akan dibangun rumah dakwah yang terdiri dari enam tingkat.
(*)